Diduga wabah juga telah menyebar keluar ibukota, dimana provinsi Liaoning, sebelah timur laut Beijing juga mengumumkan adanya dua kasus baru pada hari Minggu (14/6). Keduanya diketahui ada melakukan kontak fisik dengan warga Beijing yang terkonfirmasi memiliki kasus.
Baca Juga: Siap-siap Menyaksikan Gerhana Matahari Cincin, Ini Wilayah Lintasannya di Indonesia
Secara keseluruhan , ada 57 kasus baru virus corona di Beijing yang dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir hingga Sabtu tengah malam (13/6). Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menyampaikan, hal ini adalah laporan terbesar dalam sehari sejak dua bulan terakhir.
Sekitar 38 kasus baru tersebar secara lokal, termasuk 36 kasus diantaranya di Beijing dan 19 kasus lainnya adalah wisatawan yang datang dari luar negeri.
Seorang juru bicara Biro Kesehatan Beijing mendesak siapa pun yang telah mengunjungi pasar Xinfadi sejak 30 Mei untuk melapor kepada pemerintah setempat sehingga mereka bisa diuji. Tujuh orang yang dites positif pada awal minggu semuanya adalah pengunjung pasar.
Baca Juga: Kantor Di Jabodetabek Diminta Berlakukan Pembagian Jam Kerja Mulai 15 Juni 2020
Pihak berwenang juga telah menutup pasar makanan laut grosir Jingshen, yang dikunjungi oleh pasien pertama yang mendapat hasil tes positif.
Pihak berwenang mengatakan sampel yang dikumpulkan dari pasar Jingshen dan pusat Yuegezhuang, pasar besar lainnya, semuanya telah diuji dan hasilnya adalah negatif sejauh ini.
Pemerintah mengatakan sebelumnya bahwa petugas kesehatan mendeteksi virus dalam 40 sampel yang dikumpulkan di Xinfadi, termasuk dari talenan yang digunakan untuk menyiapkan salmon impor.
Baca Juga: New Normal, Masyarakat Boleh Naik Kendaraan Umum, Tapi Ada Syaratnya