Twitter akan Patuhi Sanksi Uni Eropa Terhadap Media Pemerintah Rusia

- 2 Maret 2022, 16:12 WIB
Ilustrasi Twitter akan Patuhi Sanksi Uni Eropa terhadap Media Pemerintah Rusia
Ilustrasi Twitter akan Patuhi Sanksi Uni Eropa terhadap Media Pemerintah Rusia /REUTERS/Stephen Lam
 
ZONABANTEN.com - Twitter akan mematuhi sanksi Uni Eropa terhadap media yang berafiliasi dengan negara Rusia RT dan Sputnik ketika perintah UE mulai berlaku, kata jejaring sosial itu pada Selasa 1 Maret 2022.
 
"Sanksi Uni Eropa (UE) kemungkinan akan secara hukum mengharuskan kami untuk menahan konten tertentu di negara-negara anggota UE," kata juru bicara, Twitter dalam sebuah pernyataan email yang dilansir melalui Reuters.
 
"Kami bermaksud untuk mematuhi perintah ketika mulai berlaku," lanjutnya dikutip dari Straits Times.
 
 
Kepala industri UE Thierry Breton mengatakan, Komisi Eropa mengharapkan persetujuan Selasa 1 Maret 2022 malam, dari negara-negara anggota untuk larangan gerai yang didukung Kremlin.
 
Di luar UE, Twitter mengatakan akan terus fokus pada pengurangan visibilitas konten dari outlet-outlet ini serta pelabelannya.
 
Pemilik Facebook Meta, Google Alphabet Inc, YouTube dan TikTok mengatakan mereka memblokir akses ke RT dan Sputnik di UE.
 
Pada hari Selasa 1 Maret 2022, Meta mengatakan secara global menurunkan posting dari media pemerintah Rusia.
 
"Pemilik Facebook Meta Platforms, telah mendirikan pusat operasi khusus untuk memantau konflik di Ukraina, dan meluncurkan fitur sehingga pengguna di negara itu dapat mengunci profil media sosial mereka untuk keamanan," ujar seorang pejabat perusahaan dalam posting Twitter di Kamis 24 Februari lalu.
 
Twitter pada hari Rabu 2 Maret 2022, memposting tips tentang bagaimana pengguna dapat mengamankan akun mereka dari peretasan, memastikan tweet mereka bersifat pribadi dan menonaktifkan akun mereka.
 
Perusahaan membagikan cuitan tips keselamatan dalam bahasa Inggris, Rusia dan Ukraina.
 
Kedua platform media sosial tersebut sering digunakan oleh para aktivis politik dan peneliti untuk menyebarluaskan informasi di masa krisis.
 
 
Invasi Rusia ke Ukraina pada hari Kamis 24 Februari 2022, juga menimbulkan kekhawatiran tentang penyebaran disinformasi tentang konflik di media sosial.
 
"Dengan satu klik, pengguna di Ukraina dapat mengunci profil mereka untuk mencegah pengguna yang bukan teman mereka mengunduh atau membagikan foto profil mereka, atau melihat postingan di linimasa mereka," ujar Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan Facebook, mengatakan di Twitter.
 
Pada hari Rabu 2 Maret 2022, Twitter juga membagikan informasi tentang bagaimana pengguna dapat menonaktifkan akun mereka.
 
 
Ketika konflik di Ukraina meningkat pada hari Kamis 24 Februari lalu, pengguna media sosial menggunakan platform seperti TikTok, Snapchat dan Twitter untuk memposting video jalur evakuasi, helikopter di langit dan protes anti-perang di Rusia.
 
Pada aplikasi video pendek TikTok, tagar "Rusia" dan "Ukraina" masing-masing memiliki 37,2 miliar dan 8,5 miliar tampilan.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x