Rusia vs Amerika Serikat: Miliki Kekuatan Senjata Nuklir Terbesar di Dunia, Siapa yang Paling Kuat?

- 1 Maret 2022, 19:38 WIB
Rusia vs Amerika Serikat: Miliki Kekuatan Senjata Nuklir Terbesar di Dunia, Siapa yang Paling Kuat?
Rusia vs Amerika Serikat: Miliki Kekuatan Senjata Nuklir Terbesar di Dunia, Siapa yang Paling Kuat? /



ZONABANTEN.com - Dua negara ini, Rusia dan Amerika Serikat menjadi negara adidaya yang memiliki kekuatan senjata nuklir paling besar di dunia, namun siapakah yang paling kuat?

Rusia belakangan ini menjadi negara yang paling banyak dibicarakan sebab negara pimpinan Vladimir Putin itu tengah melancarkan serangan ke Ukraina dan memperingatkan negara lain untuk tidak mencampuri urusan keduanya.

Baik negara-negara Barat dikatakan berpihak kepada Ukraina, salah satunya Amerika Serikat.

Amerika Serikat (AS) jadi negara yang paling gencar memperingatkan akan invasi Rusia ke negara Ukraina, bahkan sempat mengatakan akan membantu Ukraina untuk melawan Rusia.

Kabar terbaru yang dikutip dari Associated Press, Vladimir Putin sudah menempatkan pasukan nuklir dalam siaga tinggi pada Minggu 27 Februari 2022 yang menunjukan kesiapan untuk melancarkan serangan akibat dari perlakuan negara Barat yang membuat Rusia merasa terancam.

Baca Juga: Gak Terduga! Harga Emas Dunia Hari Ini 1 Maret 2022, Investor Harus Segera Tau

Melansir dari The Hills, ahli ungkap bahwa ancaman Rusia yang akan menggunakan senjata nuklir secara langsung menarik AS ke dalam konflik, sebab AS dikatakan sama-sama memiliki kekuatan nuklir terbesar.

Lalu jika AS dan Rusia saling berhadapan dengan senjata nuklir yang dimilikinya, siapakah yang lebih kuat?

Dikutip dari situs The Wall Street Journal, Rusia saat ini dikatakan memiliki lebih dari 1.500 hulu ledak yang bisa langsung dikerahkan beserta 3.000 lainnya sebagai cadangan.

Bahkan disebut dalam situs The Hills, Vladimir Putin memiliki sekitar 4.477 hulu ledak untuk peluncur jarak jauh dan senjata nuklir taktis jarak pendek hampir 1.590.

Hulu ledak adalah senjata penghancur yang akan diluncurkan kepada target dengan menggunakan roket, torpedo, atau misil.

Rusia mengklaim telah berinvestasi dalam berbagai cara untuk menggunakan hulu ledak tersebut, bahkan dikatakan rudal balistik berbasis daratnya mampu mencapai AS.

Tak hanya itu, Putin mengklaim bahwa negaranya saat ini tetap menjadi salah satu negara dengan senjata nuklir paling kuat dan memiliki keunggulan dalam beberapa senjata mutakhir.

Baca Juga: Super Junior ‘Callin’ Puncaki Tangga Lagu iTunes, Berikut Link MV dan Lirik Lagunya

Rudal berbasis kapal selam, bom, serta rudal lainnya juga dilaporkan dapat dikerahkan dari pesawat.

Selama Perang Dingin pada 12 Maret 1947-3 Desember 1989,
rudal balistik antarbenua ( ICBM ), pembom strategis jarak jauh, dan rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) adalah ancaman utama bagi peradaban manusia.

Melalui situs 19 Forty Five dikatakan senjata nuklir jarak pendek Rusia akan menghasilkan ancaman nuklir terbesar.

Dengan persediaan senjata nuklir yang besar, Rusia memiliki penyimpanan gudang senjata nuklir untuk digunakan dalam medan perang.

Sebaliknya, masih dalam situs yang sama, AS bagaimanapun belum memiliki gudang senjata nuklir medan perang yang serupa dengan Rusia.

Dikutip dari situs Administrasi Keamanan Nuklir Nasional, tahun 2019 AS dan Rusia mempunyai hulu ledak nuklir yang seimbang, kedua negara ini sama-sama memiliki 90% cadangan senjata nuklir di dunia.

Pada tahun 2020, AS diketahui memiliki persedian 3.750 hulu ledak nuklir namun beberapa hulu ledak dinyatakan dalam kondisi tidak aktif, ditambah sekitar 2.000 hulu ledak yang sudah pensiun dan menunggu untuk pembongkaran.

Baca Juga: Banjir Serang, Kawasan Banten Lama Hingga Masjid Agung Banten Terendam Air

Melansir dari The Hills, saat ditanya terkait kekuatan senjata nuklir yang dimiliki AS, salah satu pejabat dari AS tidak membahas spesifik terkait senjata yang dimiliki walaupun negara itu mengaku percaya diri pada kemampuan persenjataannya.

Jika kembali pada tahun 1990-an, Departemen Pertahanan AS hanya menghabiskan sekitar 2% dari anggaran tahunannya untuk mempertahankan dan memperpanjang umur persenjataan nuklirnya.

Januari tahun 2022 lalu, AS diketahui memiliki kurang dari 4.000 senjata nuklir, yang mana cadangan nuklir di seluruh dunia tidak pernah sekecil ini sejak akhir 1950-an.

China dan Rusia telah memulai pembangunan nuklir yang cepat, dan AS dan Inggris baru sekarang menyadari bahayanya.

Bahkan ketika AS memperdebatkan apakah akan mengganti rudal balistik antarbenua yang sudah berusia 50 tahun, Rusia dan China disaat yang bersamaan memperluas persenjataan nuklir mereka pada tingkat yang tidak terlihat sejak Perang Dingin.

"AS harus meningkatkan keunggulan angkatan lautnya dengan membeli kapal selam bersenjata nuklir tambahan, mengejar rudal jelajah nuklir berbasis laut, dan mengganti empat kapal selam berpeluru kendali yang akan segera pensiun," tulis Wall Street Journal.

Baca Juga: SEDANG TAYANG! Link Live Streaming PSS Sleman VS PSM Makassar BRI Liga 1 Musim 2021-2022

Dengan dibandingkannya persenjataan nuklir antara AS dan Rusia, saat ini Rusia tampak lebih unggul.

Namun tak bisa dipungkiri AS pernah menjadi satu-satunya negara yang memiliki senjata nuklir. Pada penutupan Perang Dunia II, AS menjatuhkan dua bom nuklir ke kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang yang menewaskan hingga 214.000 jiwa.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: WSJ The Hill


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x