Serangan di Ukraina Menewaskan Sedikitnya 137 Orang Setelah Hari Pertama Invasi Rusia

- 25 Februari 2022, 14:23 WIB
Tank Ukraina bergerak ke kota, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Mariupol, 24 Februari 2022.
Tank Ukraina bergerak ke kota, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Mariupol, 24 Februari 2022. /REUTERS/Carlos Barria

ZONABANTEN.com -  Ketika pertempuran mematikan mencapai pinggiran Kyiv, pasukan Rusia menginvasi dan menekan jauh Ukraina pada Kamis, 24 Februari.

Setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi darat dan serangan udara skala penuh, rudal dan penembakan Rusia segera menghujani kota-kota Ukraina.

Melansir dari Channel News Asia, serangan ini  memaksa warga sipil untuk berlindung di sistem metro, dengan 100.000 orang mengungsi.

Presiden Volodymyr Zelensky, menyerukan kepada wajib militer dan tentara cadangan di seluruh negeri untuk berperang dalam mobilisasi umum.

Ia juga mengatakan bahwa di seluruh Ukraina, sedikitnya 137 'pahlawan' tewas, dan 316 orang terluka setelah hari pertama pertempuran.

Amerika Serikat menanggapi ini dengan menjatuhkan sanksi kepada elit dan bank Rusia.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Jadi Target Nomor Satu Rusia hingga Puluhan Korban Tewas di Ukraina

Tapi mereka menekankan bahwa pasukan AS tidak akan menuju ke Eropa timur untuk berperang di Ukraina.

Sebaliknya, AS akan mempertahankan 'setiap inci' wilayah NATO.

Presiden Zelensky mengatakan sekarang ada 'tirai besi baru' antara Rusia dan seluruh dunia, seperti dalam Perang Dingin.

Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.

Daerah yang masih sangat terkontaminasi dengan bahan radioaktif setelah kecelakaan yang menghancurkan tahun 1986, dan mendorong pengawas nuklir IAEA untuk menyerukan 'penahanan'.

Ada saksi mata yang mengatakan kepada AFP, bahwa pasukan terjun payung Rusia merebut kendali lapangan udara strategis Gostomel.

Baca Juga: Ketakutan Warga Ukraina Akibat Serangan Rusia, Ratusan Ribu Orang Pilih Tinggalkan Rumah Mencari Tempat Aman

Yang berada di pinggiran barat laut Kyiv, setelah menghujam dengan helikopter dan jet dari arah Belarus.

"Helikopter datang dan kemudian pertempuran dimulai. Mereka menembakkan senapan mesin, peluncur granat," ucap Sergiy Storozhuk, seorang warga.

Dikatakan oleh Intelijen Barat bahwa Rusia sedang berusaha mengumpulkan 'kekuatan luar biasa' di sekitar ibukota Ukraina.

Dan Moskow telah membangun 'superioritas udara sepenuhnya' atas Ukraina.

Di tempat lain, pasukan darat Rusia bergerak ke Ukraina dari utara, selatan dan timur, memaksa banyak warga Ukraina meninggalkan rumah mereka saat suara bom bergema.

Kementerian pertahanan Moskow mengatakan pasukannya telah 'berhasil menyelesaikan' tujuan mereka untuk hari itu.

Sebelumnya ia juga mengklaim telah menghancurkan lebih dari 70 sasaran militer Ukraina, termasuk 11 lapangan udara.

Olena Kurilo termasuk di antara 20 orang yang terluka oleh pecahan kaca yang beterbangan, menyusul ledakan di kota Chuguiv, Ukraina timur.

"Tidak pernah, dalam kondisi apa pun saya akan tunduk kepada Putin. Lebih baik mati," kata guru berusia 52 tahun itu, wajahnya ditutupi perban.

Presiden AS Joe Biden mengumumkan kontrol ekspor terhadap Rusia, agar memotong lebih dari setengah impor teknologi tinggi negara itu, di samping sanksi terhadap elit Rusia yang disebutnya 'miliarder korup', dan bank.

Ia juga mengatakan kelompok negara-negara kaya G7, telah setuju untuk menjatuhkan sanksi ekonomi yang 'menghancurkan'.

Uni Eropa bergerak untuk menjatuhkan sanksi 'besar-besaran' pada sektor energi dan keuangan Rusia.

Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Putin untuk 'melakukan penghentian segera' serangan tersebut.

Biden sekali lagi mengatakan pasukan tambahan AS tidak menuju ke Eropa timur untuk berperang di Ukraina, tetapi akan mempertahankan 'setiap inci' wilayah NATO.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x