Menteri luar negeri Tiongkok, Wang Yi, pada Sabtu 19 Februari 2022 kemarin mengatakan bahwa “Kedaulatan, kemerdekaan, dan kuasa terhadap wilayah suatu negara harus dihormati. Tanpa terkecuali kepada Ukraina.“
Diduga bahwa alasan dari keputusan negara-negara ASEAN memilih ‘diam‘ adalah karena Tiongkok adalah rekan ekonomi kunci dari negara-negara tersebut. Hal serupa yang dilakukan kala Tiongkong secara aktif bersuara mengenai Laut Cina Selatan.
Baca Juga: Memanas! Rusia Meluncurkan Serangan ke Ukraina, Ledakan Terdengar di Kyiv dan kota lainnya
Tapi, seorang pakar dari National War College di Washington D.C., Amerika Serikat mengatakan bahwa kemungkinan Rusia mengancam keselamatan dan keamanan mereka saat ini tergolong ‘kecil‘.
Menurutnya, alasannya tidak lain adalah karena Rusia tidak banyak melakukan investasi di kawasan Asia Tenggara.
Alasan lain yang masuk akal dan dipercaya dipilih oleh negara-negara Asia Tenggara untuk tidak terlibat terlalu jauh dengan konflik yang terjadi adalah kewaspadaan mereka dalam melakukan hubungan diplomatik serta cenderung mempercayai proses daripada hasil.
Tapi, pakar dari National War College tersebut juga mengatakan jika negara-negara Asia Tenggara yang menjunjung tinggi kedaulatan suatu bangsa bisa saja berubah pikiran apabila konflik terus terjadi.
Hal ini dikarenakan negara-negara Asia Tenggara merupakan kelompok negara yang patuh terhadap peraturan internasional yang memang berlandaskan kedaulatan suatu bangsa dan atau negara.***