Network
ZONABANTEN.com - Konflik Rusia-Ukraina semakin panas dalam beberapa hari terakhir. Terutama setelah tanggal perang akhirnya terungkap.
Rusia telah menumpuk pasukannya dalam jumlah besar di sepanjang perbatasan Ukraina. Ini membuat Ukraina yang didukung Barat kini semakin waspada.
Intelijen AS telah memantau dengan cermat pasukan, peralatan, dan gerakan lainnya di kawasan itu, sambil memperkirakan tanggal invasi Rusia.
Pihak Barat tengah berpikir keras menentukan kapan Presiden Rusia Vladimir Putin akan benar-benar meluncurkan serangan, dilansir Reuters.
Mereka juga mempertimbangkan sejumlah acara internasional, seperti Olimpiade Musim Dingin di Beijing, China, dan pertemuan sekutu Barat yang akan datang.
Para pejabat AS mengakui hanya Putin yang tahu pasti apa yang akan dilakukannya, karena selama ini Rusia membantah tuduhan rencana invasi.
Tapi itu tidak menghentikan AS dan sekutunya untuk mencoba membuat prediksi yang lebih spesifik, karena terkait keselamatan warganya di Ukraina.
Gedung Putih menekankan serangan Rusia bisa terjadi pada Senin 14 Februari 2022, sebuah pesan yang sering diulang dalam beberapa hari terakhir.
"Kami ada di jendela di mana invasi bisa terjadi kapan saja. Itu bisa dimulai pekan ini," kata wakil sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre, dikutip dari Reuters.
Banyak negara Barat, termasuk juga AS telah memperingatkan warganya untuk meninggalkan Ukraina akhir pekan lalu.
Namun, pada Senin 14 Februari 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengungkap tanggal lainnya terkait rencana serangan dari Rusia.
"Mereka memberi tahu kami bahwa 16 Februari 2022 akan jadi hari penyerangan," katanya tanpa mengatakan siapa 'mereka' itu.
Tetapi, pejabat Ukraina menekankan Zelenskiy sebenarnya tidak memprediksi serangan Rusia akan terjadi pada tanggal itu.
Melainkan, Presiden Ukraina itu hanya menanggapi dengan skeptis terhadap laporan media asing yang menyebut hari Rabu.
Sementara Pentagon mengatakan pada Senin 14 Februari 2022, untuk mengharapkan apa pun kecuali peringatan dari Putin.
Baca Juga: Ngeri! Tanpa Operasi, Seorang Dokter Berhasil Menyelamatkan Nyawa Anak yang Menelan Baterai
"Saya tidak akan menyebutkan tanggal tertentu, saya pikir itu tidak cerdas," kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan.
"Saya hanya akan memberi tahu Anda bahwa sangat mungkin dia bisa pindah tanpa peringatan," ucapnya menambahkan.
Sebelumnya, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan Rusia mungkin tak akan menunggu sampai olimpiade berakhir pada 20 Februari 2022.
Tapi, itu kebalikan dari kepercayaan umum bahwa Putin tidak ingin merusak acara olahraga besar dari Presiden China Xi Jinping itu dengan perang.
Selain itu, Konferensi Keamanan Munich di Jerman, pertemuan internasional para pemimpin kebijakan luar negeri pada 18-20 Februari juga bisa jadi pemicu.
Sebelumnya, krisis Krimea terjadi saat konferensi Munich diadakan pada 2014, yang fokus pada bentrokan kekerasan antara pemerintah dan oposisi di Ukraina.***
