Hari Valentine di Arab Saudi Masa Lalu: Kami Belum Menjual Mawar Merah Selama Seminggu

- 14 Februari 2022, 08:50 WIB
Hari Valentine di Arab Saudi Masa Lalu: Kami Belum Menjual Mawar Merah Selama Seminggu. /REUTERS/Fahad Shaheed
Hari Valentine di Arab Saudi Masa Lalu: Kami Belum Menjual Mawar Merah Selama Seminggu. /REUTERS/Fahad Shaheed /

Tidak hanya toko bunga, seorang penjual di toko suvernir di kota mengatakan petugas telah menyuruhnya mengeluarkan dari rak setiap hadiah warna merah.

"Kami juga melepas kotak hadiah merah agar tidak terkena hukuman, yang bisa berupa menutup toko dan menangkap staf," kata Mohammad Hassanein al-Hawari.

Semua barang berwarna merah tua telah dilarang. Sebab, warna itu secara luas dipandang sebgai simbol cinta, atau melambangkan pesta cinta.

Muttawa, yang bernama resmi Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, tidak berhenti memeriksa semua toko.

Mereka memerintahkan pemilik toko bunga dan toko suvenir di ibu kota Riyadh untuk membuang barang-barang berwarna merah tua.

Baca Juga: Suho Tulis Surat Cinta untuk EXO-L: Mulai Sekarang Kita Tidak Boleh...Tidak hanya secara terbuka, "agen" dalam pakaian intel juga memeriksa untuk memastikan perintah mereka telah dilakukan, kata seorang penjual kepada AFP.

"Barat mengekspor kepada kami kebiasaan dan pesta yang bertentangan dengan syariah (hukum Islam) dan ingin kami meniru," kata seorang anggota Muttawa.

"Kami ingin memastikan bahwa syariah diterapkan. Kami menghukum siapa pun yang melakukan atau bersekongkol dengan pelanggaran," katanya.

Arab Saudi telah mendeklarasikan pesta yang dinamai santo pelindung cinta Kristen itu sebagai "hari libur Kristen pagan".

Bahkan, itu diatur melalui fatwa (dekrit agama) yang dikeluarkan tujuh tahun lalu, sekitar 2001 oleh mufti agung saat itu, Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh.

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: France24 Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah