Network
ZONABANTEN.com – Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan pada hari Senin 31 Januari 2022 kemarin bahwa pemerintah belum mempertimbangkan untuk menaikan level status darurat ke tingkat yang lebih tinggi atau ‘State of Emergency’.
Hal ini merupakan respon dari pemerintah Ibukota Tokyo yang mengalami kenaikan angka positif Covid-19 di daerah tersebut.
Dikutip dari NHK News Japan, pada hari Senin kemarin dilaporkan bahwa ada hampir 12 ribu kasus positif yang tercatat di Ibukota dari negeri sakura tersebut. Jumlah pastinya berada pada angka 11,751 kasus.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Jumlah Pemagang Dari Luar Jepang Alami Penurunan Akibat Pandemi
Angka rawat inap di rumah sakit seluruh daerah Tokyo pun juga mengalami kenaikan yang signifikan. Pada hari yang sama, jumlah pasien rawat inap di Tokyo sudah mencapai 49,2 persen.
Hal inilah yang membuat pemerintah Tokyo meminta pemerintah pusat Jepang memberikan kenaikan status darurat menuju ‘State of Emergency’.
“Sambil melakukan penilaian terhadap kebijakan yang saat ini diterapkan, kami akan mempertimbangkan penerapan status tersebut melalui koordinasi dengan pemerintah pusat.” Kata Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, pada Jumat kemarin, dilansir dari Japan Today.
Namun, Fumio Kishida memberikan tanggapannya terkait hal tersebut.
Baca Juga: Tak Disangka Jepang Temukan Persenjataan dan Bom Bekas Perang Dunia II Berjumlah Ratusan
