Pejabat di Arab Saudi saat itu mengklaim bahwa dukun wanita tersebut telah menipu orang untuk memberikan uangnya, mengklaim bahwa Amina binti Abdul Halim bin Salem Nasser dapat menyembuhkan penyakit mereka dengan menggunakan sihir.
Menurut laporan itu, dukun wanita tersebut tampaknya mematok harga hingga $800 per sesi.
Selain itu, ditemukan juga barang bukti yang mendukung tuduhan sihir kepada Amina binti Abdul Halim bin Salem Nasser, yaitu botol kaca, buku ajaib, jamu, dan cairan lain yang tidak diketahui jenisnya.
Barang-barang ini diduga sebagai pendukung praktik sihir, dan juga cairan itu digunakan untuk melatih sihirnya di Arab Saudi.
Dilansir dari surat kabar Al Jazeera, menyebutkan bahwa Amnesty International pada saat itu mengatakan pemenggalan dukun wanita Amina binti Abdul Halim bin Salem Nasser itu membuat total jumlah eksekusi di Kerajaan Arab Saudi menjadi 73 pada tahun 2011.
Wanita lain dipenggal oleh algojo di Arab Saudi pada bulan Oktober karena membunuh suaminya dengan membakar rumahnya.
Seorang pejabat tinggi di Kementerian Kehakiman Kerajaan Arab Saudi mengatakan kepada Human Rights Watch pada tahun 2008 bahwa tidak ada definisi hukum untuk sihir (Arab Saudi tidak memiliki hukum pidana) atau bukti spesifik yang memiliki nilai pembuktian dalam pengadilan sihir.
Sebaliknya, hakim memiliki kebebasan yang luas dalam menafsirkan hukum Syariah dan menghukum tersangka penjahat di Arab Saudi, dan Amnesty International mengklaim para hakim ini menggunakan tuduhan sihir untuk sewenang-wenang.