Update Covid-19 Global: Inilah yang Australia Akan Lakukan Setelah Melewati Gelombang Omicron

- 30 Januari 2022, 16:49 WIB
Ilustrasi bendera Australia. Update Covid-19 Global: Inilah yang Australia Akan Lakukan Setelah Melewati Gelombang Omicron
Ilustrasi bendera Australia. Update Covid-19 Global: Inilah yang Australia Akan Lakukan Setelah Melewati Gelombang Omicron /Pixabay/RebeccaLintzPhotography/

ZONABANTEN.com – Sesuai yang diperkirakan, pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga kini.

Kemunculan beberapa varian dari virus Corona, diantaranya Delta hingga Omicron, membuat banyak negara kewalahan.

Meskipun kini dipercaya bahwa varian menjengkelkan tersebut, terutama Omicron, sudah mulai bisa ditangani.

Di Australia, akhir tahun 2021 kemarin seharusnya menjadi awal mula dari periode peningkatan pemberian vaksin Covid-19 setelah ditemukannya Omicron yang sudah bertransmisi di negara ‘Down under’ atau bagian bawah bumi itu.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Australia Laporkan Angka Tinggi Kasus Positif Berujung Kematian

Awal Januari 2022 saja, kasus positif Covid melampaui angka 100,000 di seluruh penjuru negeri kanguru dan koala.

Meski berjalan lamban, angka vaksinasi di Australia tersebut mulai meningkat, sistem ‘Lockdown’ mulai dilupakan, dan penutupan batas negara atau akses masuk kini sudah dibuka setelah 2 tahun lamanya.

Sekarang, hampir di seluruh negeri, kecuali Australia bagian barat alias negara bagian ‘West Australia’, yang masih ditutup sampai saat ini, disebut sudah melewati masa puncak penyebaran virus Covid-19.

Jumat 28 Januari 2022 kemarin, angka kasus positif di seluruh Australia berada di bawah 40,000 kasus. Turun dari yang sebelumnya berada pada kisaran 120,000 kasus.

Baca Juga: Media Asing Soroti Indonesia Pindah Ibu Kota Akibat Jakarta yang akan Terendam dan Kerap Bermasalah

Kepala studi jurusan epidemiologi universitas Deakin, Catherine Bennett, mencatat bahwa angka infeksi virus sudah 2 pekan berada pada tingkat yang stabil.

“Kami melihat bahwa kenaikan kasus positif sudah berada pada puncaknya.“ Kata Bennett.

“Semua pertanda bagus menunjukkan bahwa angka infeksi sudah berkurang.“ Sambungnya.

Profesor bidang biostatistik universitas Australia Selatan, Adrian Esterman, meyakini hal serupa.

Angka pasien yang dirawat di rumah sakit pun juga sudah mulai stabil sejak pertengahan Januari, dibarengi dengan jumlah orang yang dinyatakan positif Covid-19 melalui tes PCR.

Kendati begitu, angka kematian yang biasanya tertinggal dari jumlah kasus infeksi, masih cukup tinggi.

Baca Juga: Gempar! Ilmuwan China Temukan Virus Baru NeoCov Pada Kelelawar Setelah Covid-19, WHO Katakan Ini

Terdapat total 98 angka kematian orang-orang yang dinyatakan positif Covid-19. Termasuk 35 korban jiwa di New South Wales serta 39 orang meninggal di Victoria.

Dua negara bagian ini merupakan penyumbang kasus positif terbanyak di Australia.

Kini, masalah yang tersisa adalah cara melihat dan memahami situasi pandemi.

Menjelang ‘hidup berdampingan dengan Covid’ seperti yang sering dibahas oleh para politisi Australia, berikut hal-hal yang diperkirakan terjadi di Australia setelah mewabahnya Omicron:

1) 2 Pekan Kedepan

Walaupun sebagian besar ahli menyebut bahwa kasus Covid di seluruh penjuru negeri sudah pada puncak angka penyebarannya, bukan berarti semuanya akan berjalan mulus mulai dari sekarang.

“Meski kenaikan kasus positif tergolong cepat, penurunan angka kasusnya cenderung lambat disebabkan jangkauan yang luas dari penyebarannya.” Tambah Profesor Bennett.

Baca Juga: Lakukan Pengkajian, Obat Antivirus COVID 19 Merk Dinilai Ampuh Perangi Varian Omicron

Karena itu, kedepannya, anak-anak yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah akan diberikan tes untuk memantau angka Covid.

“Pada pekan pertama, kita harus melakukan tes terhadap anak-anak yang sebelumnya tidak kita lakukan.” Ucap Bennett.

Bennett juga mengingatkan masyarakat akan skenario terburuk berupa penambahan kasus positif.

2) 2 Bulan Kedepan

Pada bulan Maret, masyarakat Australia akan kembali beraktivitas seperti biasa.

Akan seperti apa kondisinya, sulit untuk ditebak.

Namun profesor Bennett berujar bahwa proses hidup secara ‘new normal‘ akan dilakukan secara bertahap.

Baca Juga: Australia Tawarkan Kerjasama Pertanian, Menko Airlangga Apresiasi Program Visa Pertanian

“Ini takkan sama seperti keluar setelah ‘lockdown‘ dan kita akan bebas.“

Beberapa ahli menambahkan bahwa kebijakan seperti pemberian vaksin booster, kebijakan jaga jarak, penggunaan masker, dan lain-lain diperlukan untuk mendukung kehidupan berdampingan dengan Covid.

Ini dikarenakan kemunculan sub-varian BA.2, yang sudah masuk ke Australia. Kemunculannya berpotensi meningkatkan kembali angka positif bila protokol kesehatan tidak dilakukan.

3) 12 Bulan Kedepan

Kemunculan berbagai varian baru membuat para ahli sepakat bahwa pengembangan vaksin yang dapat memberi perlindungan tidak hanya terhadap varian virus yang ada saat ini, tapi juga varian yang mungkin nantinya muncul.

Baca Juga: Teja Paku Alam Disebut Sang Penyelamat Persib Bandung, Lawan Serangan Ciro Alves Hingga Jatuh Bangun

Berbagai penelitian sudah dijalankan di seluruh dunia untuk menciptakan vaksin tersebut. Tapi Profesor Esterman mengungkapkan bahwa riset tersebut belum rampung hingga akhir tahun ini.

Sehingga untuk tahun ini, Australia akan menjalani kehidupan yang dijalani seperti sekarang.

“Kehidupan kita hingga akhir tahun tidak akan berbeda dengan saat ini. Orang-orang rentan seperti saya tetap harus menjaga jarak dan para pemuda akan tetap akan beraktivitas seperti biasa.“ Kata Profesor Esterman.

“Kita akan menunggunya sambil memantau angkat positif. Dan 3 bulan kemudian kita akan tersadar bahwa kita sudah melupakan Covid." Kata Bennett.

"Setelah kita kembali menyadarinya dan menjadi rileks karena vaksin baru sudah tersedia, saatnya kita mengalahkannya!” Sambung Profesor Bennett.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ABC News Australia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah