Sudah Ditinggalkan, Ini Tradisi Kuno yang Tidak Lazim dari Suku Dard di India

- 28 Januari 2022, 21:09 WIB
ilustrasi pasangan. Mengenal Tradisi Bertukar Istri di India, Ciuman dengan Pasangan Lain di Depan Umum Sudah Biasa
ilustrasi pasangan. Mengenal Tradisi Bertukar Istri di India, Ciuman dengan Pasangan Lain di Depan Umum Sudah Biasa /Trung Nguyen/pexels
 
ZONABANTEN.com - Ada tradisi bertukar istri yang dijalani salah satu suku di India. Bahkan, berciuman dengan istri atau suami orang lain di depan umum malah dianggap sudah biasa.
 
Tradisi bertukar istri dan bisa berciuman dengan pasangan lain di depan umum itu dilakukan oleh orang-orang suku Dard di India.
 
Penduduk suku Dard yang disebut sebagai Brokpa disebut sebagai keturunan murni terakhir dari ras Arya, dilansir dari The Better India pada 2019.
 
Ras Arya adalah ras utama penduduk Eropa, terutama wilayah Jerman. Begitu pula warga Brokpa, memiliki tubuh tinggi, mata biru dan hidung mancung.
 
 
Tak heran jika para pria Brokpa memiliki penampilan yang tampan, dan kaum wanitanya sangat cantik dibandingkan penduduk dari daerah lainnya.
 
Mereka hidup di desa Dha, Hanu, Garkon dan Darchik di lembah Ladakh, hampir 200 km dari Leh, di kedua sisi Sungai Indus.
 
Ada yang percaya bahwa mereka adalah keturunan langsung dari tentara Alexander Agung yang tinggal di wilayah itu hampir 2.000 tahun yang lalu.
 
Sejarawan mengatakan pasukan tersebut tersesat saat kembali ke Yunani setelah perang dengan Porus. Mereka akhirnya menetap di lembah subur Ladakh.
 
 
Tapi, cerita rakyat setempat menunjukkan bahwa mereka bermigrasi dari Gilgit di Kashmir yang diduduki oleh Pakistan.
 
Kini, diperkirakan populasi mereka hanya tersisa kurang dari 4.000 jiwa saja di dunia, masih bisa berkembang dari 2.500 jiwa pada 2006.
 
Suku inilah yang mempraktikkan tradisi bertukar istri. Bahkan, mereka sudah menjalaninya selama berabad-abad, dilansir The Times of India pada 2006.
 
Baik pria maupun wanita akan berkumpul dan menari bersama selama berhari-hari pada awal musim semi di Ladakh. Kostumnya dihiasi bunga dan perhiasan. 
 
 
Penduduk Brokpa ini merayakan 22 Desember sebagai hari tahun baru mereka, berdasarkan kalender matahari di Ladakh.
 
"Hingga tahun 1970, kelompok pria dan wanita dari suku Dard akan mengantri," kata Tashi, seorang Brokpa berpendidikan dari desa Garkon di Kargil.
 
"(Mereka) saling berciuman secara terbuka tanpa mempertimbangkan kemitraan perkawinan," ucapnya lagi bercerita.
 
Hingga kini, tradisi itu masih dijalankan oleh suku Dard. Meskipun mereka tidak lagi melakukannya di depan umum, karena sudah mengenal sopan santun.
 
"Tapi sekarang kami melakukannya ketika tidak ada orang luar di sekitar," ujar Tashi menambahkan.
 
 
Tidak heran jika para Brokpa mempraktikkan poligami dan poliandri. Bahkan, hubungan pra-nikah dan di luar nikah juga diperbolehkan.
 
Akibatnya, suku Dard telah menghadapi kecaman dari beberapa pihak karena tradisi bertukar istri yang sudah ada selama ratusan tahun itu.
 
Pemerintah dan penduduk kota Leh menyebut praktik mereka itu tidak beradab, sehingga lama-kelamaan tradisi itu pun mulai luntur.
 
"Kami tidak tahu apa itu rasa malu. Tapi lambat laun kami mempelajarinya karena pendidikan modern," kata Tashi lagi.
 
 
"(Kini kami) melepaskan budaya, tradisi, dan adat istiadat kami," ujar pria tersebut.
 
"Poliandri sudah hilang di dalam suku, tapi masih ada kasus poligami," ucap Tashi yang memiliki dua istri dan 10 anak, lima orang dari masing-masing istrinya.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Times of India The Better India


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah