Seram! Laboratorium Ini Simpan 200 Tubuh dan Kepala Mayat Manusia untuk Dihidupkan Kembali

- 26 Januari 2022, 15:53 WIB
Seram! Laboratorium Ini Simpan 200 Tubuh dan Kepala Mayat Manusia untuk Dihidupkan Kembali/Instagram.com/@wepost.gr
Seram! Laboratorium Ini Simpan 200 Tubuh dan Kepala Mayat Manusia untuk Dihidupkan Kembali/Instagram.com/@wepost.gr /

ZONABANTEN.com - Sebuah laboratorium menyimpan tubuh dan kepala 200 mayat manusia, dengan harapan mereka dapat dihidupkan kembali di masa depan.

Alcor Life Extension Foundation, menawarkan harapan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat kembali menghidupkan orang yang sudah meninggal.

Alcor akan membekukan seluruh tubuh dengan harga sekitar 200 ribu USD (2,8 miliar rupiah) atau hanya kepala dan otaknya, seharga 80 ribu USD (1,1 miliar rupiah) dalam proses yang dikenal sebagai cryonics.

Perusahaan tersebut berlokasi di Scottsdale Arizona, di mana mayat akan disimpan pada suhu beku selama beberapa dekade atau bahkan berabad-abad.

Baca Juga: Barbara Newhall Follet, Penulis Jenius yang Hilang Secara Misterius Serupa dengan Karakter Dalam Novelnya

Alcor didirikan oleh Linda dan Fred Chamberlain pada tahun 1972, setelah pasangan itu bertemu di konferensi cryonics pada awal tahun 1970.

Saat itu Linda masih berkuliah, dan Fred telah bekerja sebagai insinyur NASA.

“Tujuan kami adalah untuk memulai sebuah organisasi yang dapat menyelamatkan nyawa orang dan memberi mereka kesempatan untuk dipulihkan kesehatan dan fungsinya,” kata Linda Chamberlain dalam sebuah wawancara.

Alcor mengawetkan mayat manusia dengan menurunkan suhunya secara perlahan, dan menyimpannya dalam wadah besar berisi nitrogen cair pada -196 C.

Dalam prosedur yang khas, tubuh dikemas dalam es dan dibekukan, sebelum darah diganti dengan larutan 'krioprotektan', untuk menghentikan pembentukan kristal es.

Pendukung Cryonics bersikeras bahwa kematian adalah proses kemunduran, bukan hanya momen ketika jantung berhenti.

Tetapi industri ini telah lama dianggap sebagai ilmu dukun atau bahkan penipuan.

Baca Juga: Unjuk Rasa Mewarnai Hari Kelahiran Australia ‘Modern’, Apa yang Terjadi? Simak Penjelasannya

Salah satu jenazah yang dipegang Alcor adalah bayi Matheryn Naovaratpong, yang dikenal sebagai Einz, yang meninggal karena kanker otak pada tahun 2015, tepat sebelum ulang tahunnya yang ketiga.

Orangtua Nareerat dan Sahatorn, dari Thailand, memilih untuk mengawetkan otak mendiang putri mereka.

Einz menjalani 10 operasi, 12 kali kemo, dan 20 kali radiasi, tetapi takdir berkata lain.

Menyadari tidak ada harapan untuk menyembuhkan putrinya, Sahatorn mulai meneliti cryonics, dengan harapan meyakinkan istrinya bahwa itu dapat menawarkan kehidupan baru bagi putri mereka di masa depan.

"Ini adalah cara untuk menjaganya. Kita harus menjaganya," katanya dalam film dokumenter Netflix, Hope Frozen: A Quest To Live Twice.

Pada awalnya, seluruh keluarga menentang gagasan itu. Tetapi Sahatorn menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk membujuk mereka.

“Bisakah kita menghentikan proses kematian? Ya. Bisakah Anda percaya bahwa kita bisa menghentikannya? Inilah yang harus saya tunjukkan kepada keluarga saya," tuturnya.

Baca Juga: Mengejutkan! Seekor Hiu Putih Menyerang Para Penyelam Setelah Menerobos Kandang

“Saya menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba membujuk istri saya sebelum dia akhirnya setuju," tambahnya.

Pasangan itu mulai merekam video untuk putri mereka, agar dapat dilihat di masa depan.

Sementara itu, tim dari Alcor terbang ke Thailand saat Einz meninggal dunia.

Agar cryonics sesukses mungkin, para ahli mengatakan yang terbaik adalah memulai proses pembekuan dalam waktu 60 detik ketika jantung berhenti berdetak.

Itu berarti keluarga Einz menyaksikan saat suhu tubuhnya diturunkan di depan mereka, sebelum dibekukan dan diterbangkan ke Arizona.

“Aku berkata padanya, kembalilah dan jadilah putriku lagi. Ibu sangat mencintaimu,” kata Nareerat dengan lirih. ***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: NY Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x