Tragis, Seorang Anak Di Chicago Meninggal Setelah Terkena Peluru Nyasar

- 24 Januari 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi penembakan, Seorang Anak Di Chicago Meninggal Setelah Terkena Peluru Nyasar
Ilustrasi penembakan, Seorang Anak Di Chicago Meninggal Setelah Terkena Peluru Nyasar /Pixabay/Rudy and Peter Skitterians

ZONABANTEN.com - Seorang anak perempuan di Chicago berusia 8 tahun yang sedang berjalan dengan ibunya meninggal setelah terkena peluru nyasar yang mengenai kepalanya.

Awalnya ada seorang pria bersenjata yang melepaskan tembakan ke seorang anggota geng berusia 26 tahun yang sedang meninggalkan toko terdekat dari tempat kejadian.

Namun naas peluru mengenai anak perempuan tersebut yang diidentifikasi oleh Kantor pemeriksa medis Cook County adalah seorang anak perempuan bernama Melissa Ortega dari Chicago.

Menurut laporan anak perempuan tersebut sedang berjalan dengan ibunya pada Sabtu sore dan dinyatakan meninggal pada hari Sabtu di sebuah rumah sakit.

Baca Juga: Sempat Jaya, Berikut Sejarah Freemason Berkembang di Indonesia Hingga Dibantai Jepang Karena Hal Ini

Sementara Pria yang polisi yakini adalah target penembakan saat ini dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi kritis.

Tidak ada seorang pun yang ditahan pada hari Minggu sehubungan dengan penembakan tersebut.

Inspektur Polisi, David Brown mengatakan pihak kepolisian tidak akan berhenti sampai para pelaku dibawa ke pengadilan.

''Pembunuhan tragis dan tidak masuk akal terhadap Melissa yang berusia 8 tahun telah mengguncang kota kami,''  ujar David Brown dalam cuitannya di Twitter.

David Brown juga mengungkapkan rasa dukanya kepada pihak keluarga Melisa.

''Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan ketika hidup seorang anak dipersingkat. Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan kesedihan sebuah keluarga,” kata David Brown.

Baca Juga: P NATION Mengumumkan Tanaka Koki Tidak Akan Debut Lagi dengan Boy Grop Mendatang

Menurut Serikat Guru Chicago, Melissa adalah seorang siswa di Akademi Emiliano Zapata, sebuah sekolah dasar di Desa Kecil dengan nuansa Meksiko yang kental.

Melisa  dan ibunya bermigrasi dari Meksiko ke Chicago tahun lalu, menurut keterangan anggota keluarga yang mengorganisir upaya penggalangan dana secara online untuk membayar biaya pemakaman Melisa yang diharapkan akan diadakan di Meksiko.

Penembakan itu terjadi di tengah lonjakan pembunuhan yang terjadi di Chicago. Tahun lalu adalah kota tersebut adalah kota yang paling mematikan dalam seperempat abad terakhir, dengan sekitar 800 pembunuhan yang terjadi.***

Editor: Firman Syah

Sumber: Korean Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah