Akibat Letusan Gunung Tonga, Ilmuwan Ungkap Kabar Tidak Baik yang Akan Dirasakan Bertahun-Tahun

- 18 Januari 2022, 13:10 WIB
Letusan Gunung Tonga yang terpantau citra satelit, akibatnya ilmuwan ungkap dampak yang akan dirasakan bertahun-tahun. /Reuters
Letusan Gunung Tonga yang terpantau citra satelit, akibatnya ilmuwan ungkap dampak yang akan dirasakan bertahun-tahun. /Reuters /Reuters

ZONABANTEN.com - Semenjak gunung berapi bawah laut Tonga meletus pada 15 Januari 2022, ilmuwan akhirnya berikan dampak atau kabar tidak baik yang akan dirasakan selama bertahun-tahun.

Sesaat setelah letusan, peringatan gelombang tsunami setinggi 1,2 meter diperingatkan dan perintah evakuasi segera dilakukan.

Sambungan internet maupun telepon terputus di daerah sekitar yang terkena dampak tsunami. Hal ini menyebabkan 105.000 penduduk di pulau-pulau terdekat Tonga kesulitan untuk menghubungi kerabat mereka.

Dari letusan gunung berapi bawah laut Tonga yang besar ini bahkan terpantau oleh satelit luar angkasanya rupanya akan menyebabkan kerusakan jangka panjang.

Baca Juga: Lebih Ganas dari Letusan Gunung Tonga, Letusan di Indonesia Ini Jadi Peristiwa Paling Mematikan dalam Sejarah

Menurut ilmuwan, berikut hal yang akan dirasakan oleh lingkungan dan manusia sekitar setelah ledakan gunung Tonga:

Hujan Asam.
Sejak letusan awal, gunung berapi Tonga telah melepaskan sulfur dioksida dan nitrogen oksida, dua gas yang menciptakan hujan asam ketika berinteraksi dengan air dan oksigen di atmosfer.

"Dengan iklim tropis Tonga, kemungkinan akan ada hujan asam di sekitar Tonga untuk beberapa waktu mendatang,” ujar ahli vulkanologi, Shane Cronin dari Universitas Auckland.

Hujan asam akan menyebabkan kerusakan tanaman yang meluas, dan dapat merusak bahan pokok Tonga seperti talas, jagung, pisang, dan sayuran kebun.

Namun saat ini citra satelit menunjukkan gumpalan menyebar ke barat, yang berarti Tonga dapat terhindar dari hujan asam  meskipun Negara Fiji kemungkinan akan terkena.

Dalam sebuah buletin pada hari Senin, kantor urusan kemanusiaan PBB mengatakan Fiji sedang memantau kualitas udaranya, dan telah menyarankan orang-orang untuk menutupi tangki air rumah tangga mereka dan tinggal di dalam rumah jika terjadi hujan.

Baca Juga: 4 Dampak Letusan Gunung Berapi Tonga Menurut Para Ilmuwan, Dapat Merusak Lingkungan Selama Bertahun-tahun

Ikan Mati.

Zona ekonomi eksklusif Tonga seluas hampir 700.000 kilometer persegi laut (270.271 mil persegi) diklaim 1.000 kali lebih besar dari luas daratannya. Dan kebanyakan orang Tonga mendapatkan makanan dan mata pencaharian dari laut.

Di lautan, abu itu bisa berbahaya bagi kehidupan laut. Beberapa minggu sebelum letusan, Layanan Geologi Tonga telah memperingatkan bahwa air laut di dekatnya terkontaminasi dengan pelepasan vulkanik beracun, dan nelayan harus 'menganggap ikan di perairan sudah beracun.'

Tak pelak, letusan itu telah memperburuk keadaan. Air keruh yang dipenuhi abu di dekat gunung berapi akan menghilangkan makanan ikan dan menghapus ekosistemnya.

"Beberapa ikan akan mati dan yang selamat akan dipaksa untuk bermigrasi," ujar para ilmuwan. Perubahan lain dalam struktur dasar laut akibat letusan dapat menciptakan hambatan baru bagi kapal penangkap ikan.

"Ini akan memakan waktu cukup lama sebelum daerah penangkapan ikan yang sama atau baru dipulihkan," kata Brenna.

Terumbu Karang.
Abu yang jatuh juga dapat mencekik terumbu karang. Pasalnya, terumbu karang adalah rumah bagi kehidupan ikan di bawah laut.

Bahkan sebelum letusan, terumbu karang Tonga terancam oleh wabah penyakit dan dampak perubahan iklim termasuk pemutihan karang dan angin topan yang semakin kuat.

"Sekarang, area terumbu karang yang luas di daerah yang terkena dampak langsung di Hunga Tonga mungkin terkubur dan tertutup oleh endapan abu vulkanik yang besar,” ujar Tom Schils, ahli biologi kelautan di Universitas Guam yang telah mempelajari letusan gunung berapi dan karang di Kepulauan Mariana Utara.

Letusan semacam itu juga melepaskan lebih banyak zat besi ke dalam air yang bisa meningkatkan pertumbuhan ganggang biru-hijau dan bunga karang yang semakin merusak terumbu karang.

Terumbu karang mungkin harus dimulai dari awal, sebuah proses yang bisa memakan waktu lama dan bertahun-tahun, kata Brian Zgliczynski, ahli ekologi terumbu karang di Scripps Institution of Oceanography.

Baca Juga: 4 Dampak Letusan Gunung Berapi Tonga Menurut Para Ilmuwan, Dapat Merusak Lingkungan Selama Bertahun-tahun

Garis Pantai yang Terkikis.

Hilangnya terumbu karang juga akan mempengaruhi kemampuan Tonga untuk mengatasi kenaikan air dan gelombang badai.

Perubahan iklim mendorong permukaan laut naik sekitar 6 milimeter (0,2 inci) per tahun, lebih tinggi dua kali lipat rata-rata global.

Gelombang tsunami yang terjadi diketahui menyebabkan erosi pantai yang cepat, dan sebelum sistem komunikasi mati, terdapat rekaman mengungkapkan kerusakan pada tembok laut.

Pertahanan pantai dan tanah reklamasi semuanya bisa terkena dampak kuat oleh gelombang tsunami, membuat pulau-pulau lebih rentan terkikis.

Itulah dampak yang menurut para ahli akan dirasakan. Sampai saat ini, para ahli juga masih meneliti dampak ledakan gas yang dimuntahkan Gunung Tonga bagi seluruh dunia.

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x