Rabi Yahudi Disendera Selama 10 Jam Akhirnya Bebas Setelah Penyerbuan FBI di Texas

- 17 Januari 2022, 11:34 WIB
Rabi Yahudi Disendera Selama 10 Jam Akhirnya Bebas Setelah Penyerbuan FBI di Texas
Rabi Yahudi Disendera Selama 10 Jam Akhirnya Bebas Setelah Penyerbuan FBI di Texas /pexels.com/ kat wilcox

ZONABANTEN – Seorang Rabi Yahudi bernama Charlie Cytron-Walker mengalami penyanderaan selama 10 jam oleh seseorang yang tidak terungkap identitasnya pada Sabtu pagi 16 Januari 2022 di Kota Colleyville, Texas.

Aksi penyanderaan Cytron-Walker bermula ketika tokoh Rabi Yahudi ini beserta beberapa jemaat sedang melakukan kebaktian Sabat Pagi di salah satu Sinagoge di Kota Colleyville, Texas.

Namun seorang penyandera kemudian masuk sambil menodongkan senjata ke arah Rabi Yahudi Cytron-Walker dan sekaligus menyanderanya bersama beberapa jemaat lain.

Melasir Time of Israel, disebutkan 3 jam pertama aksi penyanderaan menegangkan itu tersiar secara langsung melalui live streaming Facebook yang biasa digunakan Sinagoga untuk menyiarkan secara rutin prosesi Sabat Pagi.

Baca Juga: 2 Orang Warga Peru Ditemukan Tewas Setelah Erupsi Gunung Berapi Tonga

Seorang petugas Kepolisian yang juga Rabi senior di Kuil Shalom Dallas bernama Andrew Marc Paley mengatakan, saat kejadian itu sebanyak 7 pemuka agama termasuk imam dan pendeta berkumpul untuk memberikan dukungan moril bagi sandera.

“Mereka hadir dan berada di Gereja hampir sepanjang hari hanya berada di sana, Rabbi Charlie memiliki banyak pengikut dan mendapat banyak kekaguman dari banyak orang di komunitas tersebut,” kata Paley yang terlibat langsung dalam proses pembebasan sandera.

Menurut sumber di lokasi kejadian, melalui live streaming terdengar bahwa penyandera menuntut pembebasan terhadap Aafia Siddiqui seorang warga negara Pakistan yang di penjara di Colleyville, Texas.

Media Israel menyebut Aafia Siddiqui adalah seorang warga negara Pakistan yang dikenal dengan “Lady al-Qaeda.”

Baca Juga: Bukan Hanya Tesla, Ini Sederet Mobil Listrik yang Paling Dinantikan Tahun 2022!

Siddiqui ditahan setelah Pengadilan New York pada tahun 2010 menjatuhkan vonis 86 tahun penjara, karena terbukti bersalah dalam percobaan pembunuhan terhadap personel militer Amerika Serikat.

Aparat keamanan dari FBI dan SWAT yang telah mengepung lokasi kejadian, merasa sedikit lega dengan dibebaskannya seorang sandera pada pukul 5 sore waktu setempat.

Pria itu dibebaskan setelah tim negosiator dari pihak keamanan melakukan barter dengan memberikan mereka makanan.

Namun menurut Paley, Rabi Charlie Cytron-Walker dan beberapa lainnya masih tersandera dan tidak bisa berbicara banyak dengan pihak Kepolisian.

Baca Juga: Astagfirullah, Gelombang Tsunami 3 Meter Ancam Negara Akibat Letusan Dahsyat Gunung Tonga

Upaya negosiasi oleh pihak kepolisian masih terus berlanjut hingga pukul 20.30 waktu setempat, namun belum ada tanda Rabi Charlie Cytron-Walker dan jemaat lain akan dibebaskan.

Setelah 30 menit kemudian, FBI berhasil masuk dan membebaskan para sandera dengan selamat.

Sementara penyandera ditemukan tewas, namun hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan apakah penyandera dilumpuhkan oleh pihak keamanan atau melakukan bunuh diri.

Pasca kejadian tersebut, seorang juru bicara Pemerintah Inggris memberikan konfirmasi bahwa penyandera yang tidak dipublikasikan namanya tersebut adalah warga negara Inggris.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x