Harga Minyak turun di Asia Seiring Peningkatan Kasus COVID-19

- 10 Januari 2022, 13:58 WIB
Ilustrasi minyak mentah.
Ilustrasi minyak mentah. /

ZONABANTEN.com – Dari lansiran ANTARANEWS pagi ini 10 Januari jam 09.19 WIB bahwa Harga Minyak turun pada awal perdagangan di Asia di Senin pagi ini yang terpicu kekuatiran peningkatan kasus COVID-19 varian Omicron.

Peningkatan kasus terinfeksi ini akan mengganggu kegiatan ekonomi, terutama kerugian tertahan akibat terganggunya pasokan di Kazakhstan dan Libya.

Harga minyak mentah berjangka Brent merosot 38 sen atau 0,46 persen dan diperdagangkan di 81,37 dolar Amerika (AS) per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) A berkurang 34 sen atau 0,43 persen, menjadi ditransaksikan pada 78,56 dolar AS per barel.

Baca Juga: Viral, Batu Besar Jatuh Menimpa Perahu Wisata di Danau Furnas, Brazil

Seiring data peningkatan pekerjaan AS menurun dari estimasi di bulan Desember di saat  kekurangan pekerja, dan peningkatan pekerjaan dapat tetap moderat dalam waktu singkat akibat pandemi COVID-19 yang mengganggu kegiatan perekonomian.

Menurut laporan Lebih dari 304,87 juta orang telah terinfeksi oleh virus corona baru secara global dan 5.834.506 telah meninggal, menurut penghitungan media internasional.

Perusahaan-perusahaan energi AS mengawali tahun baru dengan terus menambah rig minyak dan gas alam setelah peningkatan sejumlah rig pada 2021, setelah dua tahun mengalami penurunan.

Jumlah rig minyak dan gas menjadi indikator awal produksi masa depan, naik dua rig menjadi 588 dalam seminggu hingga 7 Januari, tertinggi sejak April 2020, perusahaan jasa energi Baker Hughes Co menjelaskan dalam laporannya yang diikuti dengan cermat pada Jumat 7 Januari 2022.

Baca Juga: Duh! Varian COVID-19 Terbaru dengan Nama Deltacron Telah Terdeteksi, Ada 25 Kasus Sejauh Ini

Namun, gangguan pasokan di bagian lain dunia kemungkinan akan mendukung peningkatan harga.

Di kota utama Kazakhstan, Almaty, pasukan keamanan kelihatannya telah mengendalikan jalan-jalan dan Presiden menyatakan aturan konstitusional sebagian besar telah dipulihkan, sehari setelah Rusia menugaskannya untuk menolong pemadama pemberontak.

Penolakan diawali di wilayah barat yang kaya minyak di Kazakhstan setelah batas harga pada butana dan propana dihapus pada Hari Tahun Baru.

Produksi di ladang minyak utama Kazakhstan, Tengiz, berkurang pada Kamis 6 Januari 2022, operatornya Chevron Corp menyatakan, akibat sejumlah kontraktor mengganggu jalur kereta api untuk menolak di seluruh kawasan negara Asia Tengah itu.

Baca Juga: Seiring Tenaga Kerja AS Tak Sesuai Harapan, Nilai Tukar Rupiah Dikuatkan

Produksi di Libya menurun dan pada produksi 729.000 barel per hari dari produksi tertingginya 1,3 juta barel per hari tahun lalu akibat pekerjaan pemeliharaan pipa.

Penambahan pasokan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutu - bersama-sama yang disebut OPEC tidak membayangi pertumbuhan permintaan.

Produksi OPEC di Desember naik 70.000 barel per hari dari bulan sebelumnya, dibandingkan dengan peningkatan 253.000 barel per hari yang diizinkan berdasarkan kesepakatan pasokan OPEC. ***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x