Network
ZONABANTEN.com - Varian dominan baru COVID-19, Omicron, telah menyebar ke seluruh negara dunia hanya dalam waktu satu bulan.
Varian mutan yang sangat menular ini, telah mengakibatkan peningkatan kasus, juga menambah risiko terhadap wabah COVID lainnya.
Saat ini, orang-orang sangat penting untuk menyadari semua tanda khas dan tidak umum dari infeksi pernapasan akibat varian Omicron.
Sehingga, dapat diambil tindakan sesegera mungkin untuk menghindari kejadian yang tak terduga.
Meskipun masih banyak yang harus dipelajari tentang varian baru, dokter telah mengamati bahwa gejala Omicron berbeda dari gejala virus corona biasa.
Baca Juga: Salut! Melalui Game Minecraft, Anak Berkebutuhan Khusus Belajar Bersosialisasi dan Mendapatkan Teman Baru
Apa saja tanda-tanda Omicron pada kulit, bibir, dan kuku seseorang?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), orang yang terdeteksi positif Omicron, akan mengalami berbagai gejala selain tiga gejala utama.
Tanda-tanda yang nampak pada bagian kulit, bibir, dan kuku hanyalah beberapa gejala virus tambahan.
Pada bagian kulit misalnya. Hal itu tergantung pada warna kulit seseorang. Tapi tetap harus mewaspadai jika kulit berwarna pucat, abu-abu, atau biru.
Begitupun dengan bibir dan juga kuku. Karena hal ini dapat menunjukkan bahwa seseorang kekurangan oksigen dalam darahnya.
Gejala-gejala ini disebut sebagai indikator peringatan darurat, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Seseorang harus segera mencari bantuan medis.
Baca Juga: Google Belanja Startup Keamanan Siber Israel
Baca Juga: Perawat Ini Tangkap Basah Pasien Positif COVID-19 yang Sedang Berbelanja di Mall
Kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan terus-menerus di dada, kecemasan, dan ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga, juga merupakan indikator darurat.
Beberapa gejala lain dari varian Omicron, mencakup :
1. Tenggorokan gatal.
2. Sakit punggung.
3. Hidung pilek dan tersumbat.
4. Sakit kepala.
5. Kelelahan.
6. Bersin.
7. Keringat malam.
8. Pegal-pegal.
9. Ruam kulit.
10. Sakit mata (pada beberapa pasien). ***
