“Ini dapat membantu kita dalam memahami penurunan neurokognitif atau ‘kabut otak’. Juga manifestasi neuropsikiatri lainnya dari virus COVID-19,” ujar Ziyad Al-Aly.
“Kita perlu memikirkan SARS-CoV-2 sebagai virus sistemik yang mungkin hilang pada beberapa orang, namun pada orang lainnya dapat bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan,” tambahnya. ***