Ia juga mengutarakan kritiknya terhadap Turki, karena sudah membiarkan penyelundup bertindak tidak terkendali.
Penyelundup yang beroperasi dari Cesme dan Bodrum di pantai Turki sedang mengemasi migran di kapal pesiar untuk mengirim mereka ke Italia menggunakan rute baru yang lebih berbahaya.
“Insiden karamnya kapal ini sebagai bentuk peringatan terhadap orang-orang yang terus melakukan perjalanan berbahaya,” kata Adriano Silvestri, asisten perwakilan UNCHR di Yunani.
Baca Juga: Ikon Anti Apartheid Afrika Selatan Desmond Tutu Meninggal Dunia
UNCHR memeperkirakan bahwa lebih dari 2.500 jiwa telah tewas dan hilang di laut negara Eropa, pada Januari hingga November tahun ini.
Yunani merupakan salah satu rute utama ke Uni Eropa bagi para migran pengungsi dari Afrika, Timur Tengah, dan sekitarnya.
Namun, alirannya berkurang sejak 2015-2016, ketika lebih dari satu juta orang melintasi negara itu ke negara-negara Uni Eropa lainnya.***