Purple Island dan Ungok Village Dinobatkan sebagai ‘Desa Wisata Terbaik’ oleh Organisasi Pariwisata Dunia PBB

- 25 Desember 2021, 06:15 WIB
Kolase dari Dok. The Korea Times dan Dok. The Korea Herald
Kolase dari Dok. The Korea Times dan Dok. The Korea Herald /

ZONABANTEN.com - UNWTO menetapkan Purple Island dan Ungok Village di Korea Selatan sebagai “Desa Wisata Terbaik” saat Sidang Umum ke-24, 2 Desember, di Madrid, Spanyol.

Dilansir dari laman The Korea Times, Purple Island dan Ungok Village diakui sebagai tujuan wisata luar biasa yang patut dijadikan contoh.

United Nations World Tourism Organization (UNWTO) adalah suatu badan  PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang fokus di bidang pariwisata.

Purple Island berada di Sinan, Provinsi Jeolla Selatan.

Baca Juga: 8 Deretan Orang Jenius Versi Dunia, Satu Diantaranya Berasal dari Indonesia!

Terdiri dari pulau Bandol dan pulau Bakji di lepas pantai Barat Daya Korea, Purple Island memiliki 130 penduduk yang tinggal menetap.

Terinspirasi dari bunga balon khas dari wilayahnya, para penduduk kompak mengecat rumah dan fasilitas publik dengan warna ungu.

Mereka menanam bunga berwarna ungu yang dinamai “doraji” (dalam bahasa Korea) untuk meningkatkan estetika desa agar dapat menarik wisatawan.

Sedangkan, Ungok Village berada di Gochang, Provinsi Jeolla Utara.

Ungok Village terkenal akan lahan basah dan situs dolmennya.

Baca Juga: Beri Hukuman Kepada Anak Karena Jadi Pembully, Orangtua Ini Tuai Pro dan Kontra

Ungok Wetland juga ditetapkan sebagai situs Lahan Basah Ramsar (2011) atau Ramsar Wetland.

Hal tersebut berdasarkan Konvensi Ramsar UNESCO tentang lahan basah dan situs dolmen yang dianggap sebagai kelompok dolmen terbesar di Korea.

Para penduduk desa juga mengembangkan ekowisata berbasis sejarah.

Tak heran, ini menjadikan desa di Provinsi Jeolla Utara tersebut menjadi salah satu Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Saat Sidang Umum berlangsung, disebutkan bahwa tujuan dari diadakannya “Best Tourism Village” tidak lain untuk mendorong sektor pariwisata di pedesaan di seluruh dunia.

Baca Juga: Para Pasien Kasus Omicron di Inggris Alami Gejala Mengejutkan, Ini Kata Para Ahli

Diharapkan juga dengan diadakannya penghargaan ini, masyarakat lebih termotivasi untuk menjaga dan mampu menanggulangi ketidakseimbangan regional melalui pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Dilansir dari The Korea Herald, ada 174 desa dari 75 negara anggota UNWTO yang diusulkan.

Kemudian, dipilih sebanyak 44 dari 32 negara untuk tahun ini yang diseleksi berdasarkan sembilan kriteria.

Beberapa kriterianya, yaitu: Budaya dan Sumber Daya Alam (SDA), promosi dan konservasi sumber daya budaya, dan keberlanjutan ekonomi serta sosial.

Selain itu, desa juga harus memiliki kurang dari 15.000 penduduk.

Baca Juga: Unik! Sekolah Ini Pakai “Santa” Gajah Buat Bagi-Bagi Masker Dan Hand Sanitizer!

Setiap negara anggota dapat mencalonkan hingga tiga desa.

Sekretaris Jenderal UNWTO, Zurab Pololikashvili, mengatakan, "Pariwisata dapat menjadi pendorong kohesi dan inklusi sosial dengan mempromosikan manfaat distribusi yang lebih adil di seluruh wilayah dan memberdayakan masyarakat lokal".

Sementara itu, Kim Jung Bae selaku Wakil Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Kedua mengungkapkan, "Ini adalah contoh bagaimana Korea mengatasi masalah sosial seperti kesenjangan regional dan penurunan populasi pedesaan melalui pariwisata".

Kim Jung Bae telah melangsungkan pertemuan dengan Menteri Pariwisata Spanyol, Fernando Valdes Verelst, untuk mendiskusikan proyek Korea-Spain Mutual Visit Years yang diperpanjang sampai 2022.***

Editor: Rizki Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah