Kabar Baik! Tahun 2022 Pandemi Covid 19 Akan Berakhir, Simak Faktanya dari WHO

- 21 Desember 2021, 10:28 WIB
Kabar Baik! Tahun 2022 pandemi Covid 19 akan berakhir, simak faktanya dari WHO./pixabay/Alexey_Hulsov
Kabar Baik! Tahun 2022 pandemi Covid 19 akan berakhir, simak faktanya dari WHO./pixabay/Alexey_Hulsov /

ZONABANTEN.com – Ditengah kekhawatiran varian Omicron menyerang keselamatan global, WHO membawa sedikit angin segar bagi dunia.

Senin, 20 Desember 2021 WHO memberikan fakta terbaru terkait varian Omicron yang menyerang dunia saat ini.

Varian Omicron adalah varian baru Covid 19 yang penularannya lebih cepat daripada varian Delta.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam jangka pendek, perayaan liburan di banyak tempat akan menyebabkan peningkatan kasus.

Baca Juga: Minat Belajar di Australia Melonjak di Kalangan Warga Hongkong, Simak Alasannya

Peningkatan kasus akan menyebabkan sistem kesehatan kewalahan, dan lebih banyak kematian, serta mendesak orang untuk menunda pertemuan.

"Sebuah acara yang dibatalkan lebih baik daripada hidup yang dibatalkan," katanya

Tetapi setelah pemberian fakta tersebut, tim WHO juga menawarkan beberapa harapan kepada dunia yang lelah menghadapi gelombang baru pandemi.

Tim WHO mengatakan 2022 akan menjadi tahun di mana pandemi, yang telah menewaskan lebih dari 5,6 juta orang di seluruh dunia akan berakhir.

Harapan tersebut didasarkan dengan fakta yang menunjukan pada pengembangan vaksin generasi kedua dan ketiga, dan pengembangan lebih lanjut dari perawatan antimikroba dan inovasi lainnya.

Baca Juga: WHO Bunyikan Alarm Peringatan Tentang Penyebaran Omicron yang Sangat Cepat, Pandemi Covid-19 Masih Berlanjut

"Kami berharap untuk menyerahkan penyakit ini (Covid 19) ke penyakit yang relatif ringan yang mudah dicegah, yang mudah diobati," kat Mike Ryan, pakar darurat utama WHO.

"Jika kita dapat menekan penularan virus seminimal mungkin, maka kita dapat mengakhiri pandemi,” lanjutnya.

Namun Tedros juga mengatakan, China, tempat virus corona SARS-CoV-2 pertama kali terdeteksi pada akhir 2019, harus bekerja sama dengan data dan informasi terkait asalnya virus, untuk membantu respon ke depan.

“Kita perlu melanjutkan sampai kita tahu asal-usulnya, kita perlu mendorong lebih keras karena kita harus belajar dari apa yang terjadi saat ini agar (berbuat) lebih baik di masa depan,” kata Tedros.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah