ZONABANTEN.com - Infeksi virus corona baru di Korea Selatan melebihi 7.000 kasus untuk hari ketiga secara berturut-turut.
Pada 9 Desember 2021 Korea Selatan mengalami lonjakan yang memecahkan rekor dan tentunya telah membuat genting kondisi rumah sakit serta membatalkan rencana pemerintah negara untuk mengatasi pandemi tanpa tindakan lockdown.
Perdana Menteri Korea Selatan, Kim Boo-kyum mengatakan selama virus Corona masih menyerang kondisi warga, negara akan dipaksa untuk mengambil tindakan "luar biasa" jika virus tidak segera mereda penyebarannya.
Pejabat mengeluarkan perintah administratif yang mengharuskan rumah sakit di seluruh Korea Selatan untuk menyediakan 2.000 lebih tempat pengobatan yang digabungkan untuk perawatan COVID-19.
Baca Juga: Sebaran Kasus Corona di Jawa Barat, Jumat 10 Desember 2021: Kasus Harian 59 Sembuh
Kim mengatakan pemerintah juga akan mempercepat pemberian suntikan vaksin dengan memperpendek interval waktu antara suntikan vaksin kedua dan ketiga dari empat atau lima bulan saat ini menjadi tiga bulan mulai minggu depan.
Penyebaran yang didorong varian delta dalam beberapa pekan terakhir telah disertai dengan lonjakan rawat inap dan kematian, banyak di antara orang-orang berusia 60-an atau lebih yang kekebalannya tubuhnya berkurang setelah diinokulasi di awal peluncuran vaksin yang dimulai pada Februari.
Baca Juga: Sebaran Kasus Corona di Jawa Timur, Jumat 10 Desember 2021, Kasus Harian 20, Sembuh 42
Pejabat memperketat pembatasan mulai tanggal 5 Desember 2021, melarang pertemuan sosial pribadi tujuh orang atau lebih di wilayah ibu kota yang lebih besar dan mengharuskan orang dewasa untuk memverifikasi status vaksinasi mereka di restoran dan tempat-tempat dalam ruangan lainnya.
“Jika menjadi jelas bahwa kita tidak berhasil membalikkan situasi krisis ini dalam beberapa hari kedepan, pemerintah tidak akan punya pilihan lain selain menggunakan langkah-langkah anti-virus yang luar biasa, termasuk jarak sosial yang kuat,” kata Kim, No. 2 di belakang Presiden Moon Jae-in.
Wakil Menteri Kesehatan Lee Ki-il mengatakan para warga selanjutnya harus dapat mengurangi batas pertemuan sosial dan memulihkan pembatasan jam kerja di restoran dan bar yang dicabut pada November jika keadaan terus terlihat buruk minggu depan.
"Kami akan mencoba yang terbaik untuk menghindari penguncian," kata Lee saat briefing.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan sekitar 5.300 dari 7.022 kasus baru yang dilaporkan Jumat berasal dari ibu kota Seoul dan daerah metropolitan terdekat, tempat virus itu paling parah.
Jumlah kematian negara itu sekarang mencapai 4.130 setelah 53 pasien virus meninggal dalam 24 jam terakhir, sementara 852 lainnya dalam kondisi serius atau kritis.
Korea Selatan juga telah memperketat perbatasannya untuk menangkis varian omicron baru sejak mengidentifikasi kasus pertamanya pekan lalu yang terkait dengan kedatangan dari Nigeria. KDCA mengatakan petugas kesehatan mengkonfirmasi tiga infeksi omicron lagi pada hari Jumat, sehingga jumlahnya menjadi 63.
Para ilmuwan mengatakan belum jelas apakah omicron lebih menular atau berbahaya daripada jenis virus sebelumnya. ***