Kelompok Hak Asasi Palestina Mengutuk Peristiwa ‘Eksekusi’ Warga Sipil di Yerusalem

- 6 Desember 2021, 10:31 WIB
Warga Sipil Palestina Di’eksekusi’ oleh Polisi Israel/Instagram @eye.on.palestine /
Warga Sipil Palestina Di’eksekusi’ oleh Polisi Israel/Instagram @eye.on.palestine / /

ZONABANTEN.com – Para pejabat dan kelompok hak asasi Palestina mengutuk peristiwa ‘eksekusi’ seorang warga sipil di dekat Gerbang Damaskus, Yerusalem.

Seperti yang dilansir dari Aljazeera, polisi Israel telah merilis video pengawasan dari lokasi serangan dekat kota tua Yerusalem pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu.

Dalam video tersebut, memperlihatkan seorang warga sipil Palestina, yang diketahui bernama Mohammad Salima, menikam seorang pria Yahudi ultra-Ortodoks dan mendekati seorang petugas polisi Israel sebelum ditembak dan jatuh ke tanah.

Selain itu, terdapat sebuah rekaman lain yang diambil oleh seorang warga yang memperlihatkan polisi Israel menembak Salima dari jarak dekat. Bahkan ketika Salima sudah terbaring di tanah dan tidak menunjukkan ancaman.

Baca Juga: 5 Cara Agar Tidur Lebih Baik yang Didukung oleh Sains

Magen David Adom, sebuah layanan darurat milik Israel mengatakan, korban penusukan adalah seorang pria berusia 20 tahun dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sedang hingga parah.

Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) juga mengatakan bahwa pihaknya "terkejut dengan eksekusi ekstra-yudisial" tersebut.

Dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa sebelumnya Salima menyerang seorang pejalan kaki dan polisi sebelum akhirnya ditembak dan ditundukkan. Polisi Israel melakukan penembakan kepada Salima sebanyak dua kali.

Pernyataan tersebut juga mengatakan bahwa pembunuhan ekstra-yudisial seperti ini adalah konsekuensi dari upaya reguler untuk kekuatan mematikan oleh personel keamanan Israel yang bersenjata dan terlindungi dengan baik terhadap warga Palestina, dan hampir tidak adanya pertanggungjawaban atas pembunuhan dan cedera warga Palestina oleh pasukan Israel.

Baca Juga: 5 Cara Agar Tidur Lebih Baik yang Didukung oleh Sains

Diketahui juga bahwa Kantor Hak Asasi Manusia PBB sedang memantau kasus ini lebih lanjut.

Di samping itu, menurut media Israel, Kementerian Kehakiman Israel telah melakukan interogasi kepada petugas polisi yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Dan kini polisi tersebut telah dibebaskan tanpa syarat.

Naftali Bennett, selaku perdana menteri Israel, mendukung penuh para petugas polisi tersebut, dan mengatakan bahwa mereka telah bertugas seperti yang diharapkan bagi para petugas polisi Israel.

Menanggapi hal tersebut, Kantor Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas mengatakan bahwa peristiwa penembakan itu adalah kelanjutan dari agresi berkelanjutan Israel terhadap rakyat Palestina yang tidak boleh ditoleransi.

Baca Juga: 10 Manfaat Rambutan Bagi Kesehatan, Salah Satunya Bisa untuk Kanker

Perdana Menteri PA Mohammad Shtayyeh mengutuknya sebagai "kejahatan eksekusi" dan menyerukan agar insiden itu ditambahkan ke file investigasi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) ke dalam kejahatan perang Israel.

Pembunuhan terhadap Salima telah memicu perdebatan di kalangan politisi di parlemen Israel (Knesset).

Ofer Cassif, seorang politisi Israel, menggambarkan pembunuhan itu sebagai "eksekusi singkat" dan "kejahatan perang yang terang-terangan".

Selain itu, seorang jurnaalis sekaligus politikus Arab-Israel, Aida Touma-Suleiman, juga mengatakan bahwa mengeksekusi seorang pria yang tidak lagi menjadi ancaman adalah kejahatan yang mengerikan. Ini adalah kenyataan yang diciptakan oleh pendudukan.

Baca Juga: 5 Aplikasi Rekam Layar dan Suara di PC/Laptop Tanpa Watermark

Peristiwa penembakan Salima dibandingkan dengan peristiwa penembakan seorang warga sipil Palestina, Abdel Fattah al-Sharif oleh tentara Israel, Elor Azaria, pada 2016 silam.

Elor Azaria pun menjalani dua pertiga dari hukuman 14 bulan atas perbuatannya.

Kelompok hak asasi Palestina dan Internasional yang berbasis di Ramallah juga mengatakan bahwa telah lama mengutuk kebijakan tembak untuk membunuh sebagai penggunaan kekuatan yang berlebihan.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x