Network
ZONABANTEN.com – Seorang pria asal berusia 22 tahun telah didakwa oleh Jaksa Hungaria pada Rabu, 17 November 2021.
Pria tersebut diduga telah merencanakan serangan teror terhadap Islam di negaranya tahun lalu.
Menurut penjelasan dari jaksa tersebut, pria berusia 22 tahun itu mengaku telah masuk Islam di sebuah masjid di Budapest pada Juni 2020.
Pria tersebut juga diketahui telah menjadi pengikut ISIS pada musim semi 2021 lalu.
Jaksa mengatakan pria tersebut telah dituduh berencana melakukan serangan untuk mengintimidasi penduduk Eropa.
Pria tersebut bersama komplotannya diduga telah mendiskusikan cara online untuk melakukan serangan.
Serangan telah direncanakan akan berlangsung di Budapest. Pria itu berencana menabrak pejalan kaki yang berada di sebuah resor tepi danau di Siofok.
Setelah itu, rekan yang tergabung dalam komplotannya akan meledakkan bom paku di Budapest.
Baca Juga: Jadwal Trans7 Hari Ini Kamis, 18 November 2021, Tonton Lapor Pak!, Makan Receh, dan Opera Van Java
Tak hanya merencanakan serangan terhadap Islam, pria tersebut juga didakwa karena telah melakukan persiapan untuk mendapatkan komponen yang diperlukan untuk membuat bom.
Akan tetapi, rencana tersebut telah digagalkan oleh pasukan khusus Hungaria pada Juni tahun ini.
Pelaku biasanya meledakkan bom di tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, tempat ibadah, dan lain-lain.
Kejadian serupa pernah terjadi di Swedia pada 2017 silam. Teror yang terjadi di Swedia, berhasil menewaskan lima orang, salah satunya seorang gadis berusia 11 tahun.
Sebelum bom diledakkan di Swedia, seorang pengendara truk menabrak pembeli di luar pusat perbelanjaan yang padat oleh pengunjung di Stockholm tengah.
Polisi Swedia mengatakan pelaku teror tersebut merupakan seorang warga Uzbekistan yang mendapat penolakan untuk tinggal di Swedia tahun 2016 silam.
Tak hanya di Hungaria dan Swedia saja, serangan terhadap Islam seringkali terjadi di negara-negara Eropa.
Beberapa negara di Eropa seperti Belgia, Inggris, Prancis, Rusia, dan Jerman pernah menjadi lokasi teror yang mengatasnamakan Islam.***
