Kesuksesan Taliban Bangkitkan Semangat Partai Radikal, TTP Siap IkutiJejak Kuasai Pakistan

- 18 Oktober 2021, 21:51 WIB
Kesuksesan Taliban Bangkitkan Semangat Partai Radikal, TTP Siap IkutiJejak Kuasai Pakistan
Kesuksesan Taliban Bangkitkan Semangat Partai Radikal, TTP Siap IkutiJejak Kuasai Pakistan /Reuters

ZONABANTEN.com – Taliban Pakistan dikenal sebagai Tehrik-e-Taliban (TTP) yang merupakan organisasi terpisah dari Taliban Afganistan, namun memiliki ideologi garis keras yang sama.

TTP telah meningkatkan serangan dalam beberapa bulan terakhir ke wilayah Pakistan.

Lebih dari 300 warga Pakistan tewas dalam serangan teroris sejak Januari 2021 lalu, termasuk di antaranya 144 personel militer.

Hal itu disampaikan Institut Studi Konflik dan Keamanan Pakistan yang berbasis di Islamabad.

Direktur Eksekutif Institut Studi Perdamaian Pakistan, Amir Rana mengatakan jika peristiwa di Afganistan telah membangkitkan semangat sejumlah partai agama radikal di Pakistan.

Baca Juga: Taliban Sukses Kuasai Afganistan, Profesor Sejarah Islam: Mereka Siap Rebut Negara Pakistan

Partai-partai ini secara terbuka mencerca minoritas Muslim Syiah sebagai bidah dan terkadang membawa ribuan orang ke jalan untuk membela interpretasi garis keras mereka tentang Islam.

Tehreek-e-Labbaik Pakistan memiliki satu agenda, yakni melindungi undang-undang penistaan agama yang kontroversial.

Hukum telah digunakan terhadap minoritas dan dapat menghasut massa untuk membunuh hanya atas tuduhan menghina Islam.

Setelah diterpa religiositas yang berkembang, masyarakat Pakistan berisiko berubah menjadi masyarakat yang mirip dengan Afganistan di bawah Taliban.

Sebuah jajak pendapat Gallup Pakistan yang dirilis pada minggu lalu menemukan jika 55% orang Pakistan akan mendukung pemerintah Islam seperti yang diadvokasi oleh Taliban Afganistan.

Gallup melakukan survey kepada 2.170 warga Pakistan sesaat setelah pengambilalihan Kabul oleh Taliban.

Baca Juga: Masih Rumor! Mantan Reporter Lee Jinho Sebut Kim Seon Ho Sebagai Aktor K, Namun Agensi Masih Bungkam

Pakistan telah menghindari menawarkan pengakuan sepihak kepada pemerintah Taliban di Afganistan.

Mereka telah mendesak Amerika Serikat untuk mengeluarkan dana kepada pemerintah Afganistan, sementara di sisi lain mendesak Taliban untuk membuka barisan bagi minoritas dan non-Taliban.

Hubungan Pakistan dengan Taliban Afganistan adalah sumber kecemasan konstan di Amerika, di mana senator Republik telah memperkenalkan undang-undang yang akan memberi sanksi kepada Islamabad.

Sanksi diberikan karena mereka diduga bekerja melawan AS untuk membawa Taliban berkuasa.

Tuduhan itu telah membuat marah Pakistan, di mana para pemimpinnya mengatakan untuk menyerahkan Taliban ke meja perundingan dengan Amerika Serikat.

Perundingan itu akhirnya mengarah pada kesepakatan yang membuka jalan bagi penarikan terakhir Amerika.

Hubungan Pakistan dengan Taliban Afganistan kembali ke tahun 1980an, ketika Pakistan masih merupakan area pementasan untuk pertarungan yang didukung AS melawan pasukan Soviet di Afganistan.

Baca Juga: Mimpi Sering Jadi Kenyataan? Hitung Lewat Tiga Gerbang Titiyoni, Gondoyoni, Puspo Tajem Menurut Primbon Jawa

Secara khusus, kelompok Haqqani mungkin merupakan faksi Taliban paling kuat di Afganistan yang memiliki hubungan panjang dengan Badan Intelijen Pakistan, ISI (Inter -Services Intelligence).

Pakistan telah meminta bantuan kepada Sirajuddin Haqqani, menteri dalam negeri di pemerintahan baru Taliban Afganistan.

Pakar senior Institut Perdamaian AS, Asfandyar Mir mengatakan jika bantuan itu bertujuan untuk membantu memulai pembicaraan dengan Taliban Pakistan.

Beberapa tokoh TTP di Waziristan Utara mengatakan jika mereka siap berunding. Tetapi faksi-faksi paling keras, yang dipimpin oleh Noor Wali Mehsud tidak tertarik melakukan pembicaraan.

Taliban Mehsud ingin menguasai Waziristan Selatan.

Tidak jelas apakah Haqqani mampu membawa Mehsud ke meja perundingan atau apakah penguasa baru Afganistan siap memutuskan hubungan dekat mereka dengan Taliban Pakistan.

Dalam upaya melakukan negosiasi dengan Islamabad, TPP menuntut kontrol atas bagian-bagian wilayah suku dan memerintahkan interpretasi ketat terhadap hukum Syariah Islam di wilayah tersebut.

Baca Juga: Antisipasi Dampak Kemenangan Taliban, Kepala BNPT: Karakter Taliban perlu Diwaspadai Berkembang di Indonesia

Hal itu diungkapkan dua orang tokoh Pakistan yang tak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

“TPP tidak akan puas dengan menguasai sebagian kecil wilayah Pakistan. Pasti (mereka) menginginkan lebih dari apa yang diberikan,” kata Bill Roggio dari Foundation of Democracies.

“Seperti Taliban Afganistan ingin memerintah Afganistan, TTP ingin memerintah Pakistan,” tambahnya.***

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x