Merupakan rumah bagi kantor pusat Asia dari ribuan perusahaan global yang eksekutifnya telah lama mengandalkan konektivitas Singapura.
Negara berpenduduk 5,45 juta tersebut telah melaporkan rekor infeksi COVID-19 harian lebih dari tiga ribu selama beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Tak Hanya Orang Dewasa, Depresi juga Menyasar Kelompok Anak. Ayo Bun, Perhatikan 6 Cirinya
Meskipun hampir semua kasus tidak menunjukkan gejala atau ringan. Sekitar 83 persen dari populasi divaksinasi lengkap, yang merupakan salah satu tingkat tertinggi di dunia.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan Singapura akan mencapai normal baru dan dapat meringankan pembatasan ketika kasus stabil, bahkan jika jumlahnya tetap ratusan.
"Kami akan membutuhkan setidaknya tiga bulan, dan mungkin selama enam bulan, untuk sampai ke sana," kata Lee.
"Setelah lonjakan ini stabil, kita mungkin masih melihat lonjakan di masa depan, terutama jika varian baru muncul. Kita mungkin harus menginjak rem lagi jika kasus tumbuh terlalu cepat, untuk melindungi sistem perawatan kesehatan dan petugas kesehatan kita," kata Lee.
Pemerintah akan memperketat aturan bagi mereka yang tetap tidak divaksinasi mulai Rabu, 13 Oktober 201 melarang mereka untuk memasuki mal dan makan di pusat jajanan di negara itu.
Yang akan meninjau beberapa pembatasan COVID-19 dalam satu atau dua minggu.