Network
ZONABANTEN.com - Korea Utara dan Korea Selatan masing-masing sedang mengembangkan teknologi senjata di tengah upaya meredakan ketegangan yang terhenti.
Pada Senin, 20 September 2021, Korea Utara menghalau rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam Korea Selatan.
Kejadian tersebut menandakan keadaan keduanya yang sedang menegang di lintas perbatasan.
Jang Chang Ha, Kepala Akademi Ilmu Pertahanan Nasional Korea Utara, mengomentari kejadian tersebut.
Jang mengatakan rudal Korea Selatan terlihat ceroboh dan tidak berbentuk rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam (Submarine-Launched Ballistic Missile/SLBM).
Baca Juga: Kehadiran BTS di PBB Sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Generasi dan Kebudayaan Masa Depan
"Singkatnya, itu harus disebut pekerjaan yang kikuk. Jika itu memang SLBM, itu hanya akan berada dalam tahap bayi yang belum sempurna," ujar Jang Chang Ha dikutip dari Reuters.
Dilansir ZonaBanten.com dari Reuters, Jang mengatakan senjata itu belum mencapai nilai strategis dan taktis untuk mengancam Korea Utara.
Jang mempertanyakan maskud Korea Selatan yang sedang mengembangkan teknologi senjata rudal tersebut.
"Upaya antusias Korsel untuk meningkatkan sistem persenjataan kapal selam jelas menandakan ketegangan militer di Semenanjung Korea semakin meningkat," ujar Jang.
Baca Juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte Setujui Pelaksanaan Ujicoba Kelas Tatap Muka di Sejumlah Daerah
"Dan pada saat yang sama, itu membangunkan kita lagi dan membuat kita yakin akan ada yang harus kita lakukan," tambahnya.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan belum menanggapi komentar pedas dari Korea Utara tersebut.***
