Vaksin Moderna Mengalami Penurunan Tingkat Perlindungan, Moderna Siap untuk Buat Booster

- 16 September 2021, 07:45 WIB
Vaksin Moderna Mengalami Penurunan Tingkat Perlindungan, Moderna Siap untuk Buat Booster/pixabay.com/mufidpwt
Vaksin Moderna Mengalami Penurunan Tingkat Perlindungan, Moderna Siap untuk Buat Booster/pixabay.com/mufidpwt /

ZONABANTEN.com - Dilansir dari Reuters pada Rabu, 15 September 2021 Moderna Inc mengatakan bahwa tingkat perlindungan vaksin moderna telah menurun.

Walaupun hal tersebut masih perkiraan saja, tapi pihaknya menyatakan bahwa dampak dari berkurangnya kekebalan tubuh akan membuat terjadinya 600.000 tambahan kasus covid-19.

Hal tersebut langsung dinyatakan oleh Presiden Moderna Stephen Hoge dalam sebuah panggilan konferensi dengan para investor.

Hoge juga mengatakan bahwa Ia tidak memprediksi kasus akan menjadi semakin parah, tapi mungkin tetap membutuhkan rawat inap.

Baca Juga: Sebanyak 14.454 Vaksin Moderna Sebagai Booster untuk Tenaga Kesehatan di Wilayah Jakarta Barat

Walaupun sebenarnya hal ini cukup berbanding terbalik dengan data yang menyatakan, bahwa vaksin Moderna lebih bisa bertahan lama dari vaksin Pfizer dan vaksin lainnya.

Para ahli juga mengatakan bahwa vaksin Moderna dapat bertahan lebih lama.

Karena dosis yang diberikan lebih tinggi dan juga jangka waktu yang cukup lama untuk pemberian antara suntikan 1 dan 2.

Sehingga kedua suntikan vaksin Moderna dinilai mampu untuk mencegah penyakit pada fase 3.

Baca Juga: Pfizer Resmi Memulai Produksi Vaksin COVID-19 untuk Anak Berusia 5 Sampai 11 Tahun

Terhitung pada 1 September 2021 pihak Moderna telah mengajukan permohonan suntikan booster ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Presiden Moderna juga mengatakan dari data penelitian bahwa booster vaksin Moderna dapat meningkatkan antibodi penetralisir ke tingkat yang lebih tinggi pagi.

Stephen Hoge juga yakin bahwa pemberian booster ini dapat mengurangi kasus covid-19.

Karena dapat memperpanjang kekebalan tubuh sehingga dapat secara signifikan mengurangi kasus pandemi.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x