‘We Fought Until the Last Moment’: Perjuangan Pilot Afghanistan Melawan Rasa Takut yang Mematikan

- 4 September 2021, 14:24 WIB
Ilustrasi Perjuangan Pilot Afghanistan Melawan Rasa Takut yang Mematikan
Ilustrasi Perjuangan Pilot Afghanistan Melawan Rasa Takut yang Mematikan /Tangkapan layar YouTube Battlefield/



ZONABANTEN.com – Pilot Afghanistan yang telah dilatih AS merasa ketakutan untuk kembali ke wilayahnya sendiri. Setelah negaranya telah dikuasai oleh Taliban.

“Jika AS mengirim kembali kami ke Afghanistan, saya yakin 100 persen pemerintahan Taliban akan membunuh kami,” ucap seorang pilot Afghanistan.

Bahkan saking takutnya, ketika diwawancarai pilot Afghanistan tersebut tak ingin sebutkan namanya. Karena takut akan ada pembalasan.

Berita ini dikutip Zonabanten.com dari Reuters yang sedang melakukan wawancara melalui telepon seluler.

Baca Juga: Terungkap! Ini Pembicaraan Terakhir Presiden AS dan Afghanistan Sebelum Direbut Taliban

Pilot tersebut menceritakan bagaimana setiap harinya mereka seperti seorang tahanan. Bergerak dalam ruang yang terbatas.

Bahkan ketika persediaan makanan dan obat-obatan yang tidak mencukupi. Mereka harus tetap berdiri di bawah sinar matahari selama berjam-jam.

Pada gambar satelit yang dikirimkan pilot kepada Reuters, menunjukkan bahwa para tahanan sekitar 465 orang ini ditempatkan di rumah sakit yang dulunya digunakan pasien Covid-19.

Rumah sakit tersebut dijaga oleh para penjaga Uzbekistan yang dipersenjatai lengkap.

Hal ini menunjukkan kegagalan pejabat AS dalam mengevakuasi para personelnya dan pilot Afghanistan yang masih tertahan di Uzbekistan.

Baca Juga: Kondisi Memprihatinkan dari Belasan Ribu Pengungsi dari Afghanistan di Markas Militer AS di Jerman

Bahkan sebelum Taliban mengambil alih, seorang pilot AS yang terlatih pun sudah menjadi target mereka.

Para pejuang Taliban melacak para pilot, sehingga ketika para pilot keluar dari pangkalannya. Pilot tersebut pun akan terbunuh.

Diceritakan, pada beberapa hari sebelum akhirnya Taliban mampu menguasai. Para pilot ini memilih untuk kabur dengan menerbangkan 46 pesawat dari total keseluruhan 160 pesawat.

Dalam pelariannya, seorang pilot dari Afghanistan mengaku mengalami tabrakan dengan jet Uzbekistan. Sehingga, memaksa pilot tersebut harus keluar dari pesawatnya dengan kondisi terluka.

Selain para pilot, ternyata ada pula personel AU dan pasukan keamanan yang berhasil menjejalkan anggota keluarganya untuk masuk ke dalam pesawat.

Namun, beberapa juga memilih untuk meninggalkan karena khawatir orang yang disayanginya akan terlunta-lunta di seberang perbatasan.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Pria Afghanistan: Pakaianku Penuh Dengan Darah

“There weren’t any more ground forces. We fought until the last moment,” ucap pilot kepada Reuters

Tidak ada lagi angkatan darat, sehingga para angkatan udara hari berjuang sampai saat-saat terakhir.

Keputusan yang dilakukan oleh angkatan udara Afghanistan dengan membawa kabur pesawat pun meroleh respon positif dari pemerintahan AS.

Sedangkan di satu kubu, pemerintah Taliban menyatakan kemenangannya. Berbekal sisa pesawat yang tidak sempat dibawa kabur.

Mereka berencana akan mengundah para mantan militer, termasuk pilot untuk bergabung dengan Taliban.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x