Siasati Pandemi, Pengantar Makanan Tradisional India Dabbawala Kolaborasi Dengan Restoran Modern

- 28 Juli 2021, 14:37 WIB
Ilustrasi delivery makanan.
Ilustrasi delivery makanan. /Pixabay/rabkina

ZONABANTEN.com —‌‌‌‌ Jaringan pengantar makanan bekerja sama dengan jaringan waralaba restoran modern di India mencoba untuk bertahan selama masa pandemi.

Jaringan ‘dabbawala’, pengantar kotak makan siang terkenal di Mumbai yang berusia 130 tahun, telah bermitra dengan rantai restoran favorit untuk menghadapi perusahaan rintisan bernilai miliaran dolar di India.

Selama 20 tahun, baik serangan teror maupun banjir monsun tidak dapat menghentikan Kailash Shinde untuk mengantarkan makan siang panas kepada para pekerja kantor Mumbai, hingga penyekatan akibat covid-19 membuat ayah dua anak ini terpaksa menganggur selama satu tahun penuh.

“Ini sangat sulit,” ujar Shinde sang pria anggota dabbawala yang sudah berusia 42 tahun itu.

“Saya harus menjual apa yang saya bisa dan bekerja serabutan untuk bertahan hidup.” ujar Shinde melanjutkan.

Baca Juga: Terapi Kejut Listrik Untuk Depresi, Bisa Turunkan Resiko Bunuh Diri, Ungkap Studi Terbaru

Langsung dikenali berkat topi Gandhi tradisional dan pakaian putih India yang ia kenakan, Shinde adalah salah satu dari 5.000 dabbawala.

Dabbawala, yang berarti ‘laki-laki kotak makan siang’ dalam bahasa Hindi, dikenal di seluruh dunia karena dapat mengantarkan makanan rumahan dengan presisi yang tidak tertandingi.

Sistem kode alfanumerik yang rumit membantu sebagian besar tenaga kerja, yang setengah melek huruf atau bahkan buta huruf, dalam mengumpulkan, menyortir, dan mendistribusikan 200.000 makanan di seluruh Mumbai setiap hari.

Mereka mengantarkan makanan tersebut menggunakan sepeda, gerobak tangan, dan jaringan kereta api lokal yang luas.

Saking terkenalnya hasil pekerjaan mereka, mereka telah digunakan sebagai ‘model keunggulan layanan’ di Harvard Business School.

Selain itu, kunjungan pribadi dari Richard Branson, Pangeran Charles dan eksekutif dari raksasa pengiriman global FedEx dan Amazon, menjadi salah satu dari banyak kunjungan yang dapat mereka banggakan.

Baca Juga: Janin Perempuan Gegerkan Warga Pamulang Tangsel Usai Ditemukan Pemulung

Tetapi, lockdown yang diperpanjang di India memaksa jutaan profesional kerah putih Mumbai untuk bekerja dari rumah.

Akibatnya, banyak dabbawala telah berjuang untuk memberi makan keluarga mereka sendiri sejak April tahun lalu.

“Anggota kami harus bekerja sebagai penjaga keamanan dan buruh, selain mencari pekerjaan sebagai pengantar untuk restoran,” kata Ulhas Muke dari Nutan Mumbai Tiffin Box Suppliers Charity Trust, yang mewakili tenaga kerja dabbawala.

Tetapi pekerjaan pengiriman menjadi lebih sulit didapat di ruang yang semakin didominasi oleh aplikasi seluler, terutama bagi orang-orang seperti Pandurang Jadhav yang berusia 39 tahun, yang tidak dapat membaca atau menulis.

Menganggur untuk pertama kalinya sejak /menjadi dabbawala pada usia 17 tahun, Jadhav pindah ke desa leluhurnya dan menghabiskan setahun terakhir bertani padi.

Penghasilannya kecil dan dia sangat merindukan Mumbai, di mana dia mengelola 30 orang.

"Saya dulu suka bekerja sebagai dabbawala," ujar Jadhav kepada kantor berita AFP, dia juga  menggambarkannya sebagai ‘pekerjaan terbaik’.


Baca Juga: Update Sebaran Corona Global Rabu 28 Juli 2021: Sembuh Covid-19 Indonesia Kedua Dunia, Meninggal Tertinggi

Bantuan tiba Mei ini dalam bentuk kemitraan dengan beberapa restoran paling populer di Mumbai, yang memungkinkan Jadhav dan 30 lainnya kembali bekerja.

Alih-alih menangani makanan rumahan yang dikemas dalam kotak tiffin stainless steel, dia sekarang mengantarkan makanan restoran, dari nacho hingga spaghetti carbonara, kepada para profesional yang kekurangan waktu karena mereka terus bekerja dari rumah untuk tahun kedua.

Skema ini menawarkan pemilik restoran alternatif dari duopoli lokal yang berlaku dari raksasa pengiriman Zomato dan Swiggy, yang diskon besar-besaran dan margin tipisnya telah memangkas keuntungan mereka.

“Kami mencoba mencari jalan keluar dari tirani agregator,” ujar Riyaaz Amlani, pemilik Restoran Impresario, yang mengoperasikan 57 gerai di lebih dari selusin kota di India.

“Tentu kami ingin membantu para dabbawala. Mereka adalah pengantar asli Mumbai,” ujar Amlani kepada AFP.

Amlani berencana untuk memperluas kemitraannya dengan para dabbawala, tetapi para analis mengatakan bahwa itu saja mungkin tidak cukup untuk membantu para pengantar terkenal itu bertahan dari pandemi.

Baca Juga: Cobaan Baru: Usai Perawatan Covid-19, Warga India Hadapi Tagihan Biaya Yang Menggunung

“Sangat penting bagi mereka untuk bersikap fleksibel pada saat ini,” ujar Sreedevi R, asisten profesor di Institut Manajemen dan Penelitian SP Jain Mumbai.

“Dabbawala bisa menjadi agen pengiriman untuk pengiriman jarak jauh tidak hanya untuk restoran tetapi juga untuk bisnis e-commerce apa pun,” ujar Sreedevi kepada AFP.

Tetapi kurangnya literasi membuat banyak dari mereka enggan untuk mengambil pekerjaan yang membutuhkan keterampilan terkait teknologi.

Muke, dari kelompok perwakilan dabbawala, malah menyelesaikan rencana untuk mendirikan dapur komersial mereka sendiri, mengantarkan makanan murah ke seluruh Mumbai.

Muke telah mendapatkan donasi jutaan dolar, termasuk kontribusi sebesar $2 juta dari raksasa perbankan HSBC, dengan dapur yang akan dibuka dalam beberapa minggu ke depan.

“Kakek saya adalah seorang dabbawala, lalu paman saya dan sekarang saya,” ujar Muke. 

“Ini adalah pekerjaan yang saya suka lakukan. Saya ingin terus mengantarkan makanan kepada orang-orang.” ujar Muke menegaskan.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x