ZONABANTEN.com – Dua pakar dari Amerika Serikat (AS) menemukan genom langka Covid-19 yang menunjukkan bahwa virus itu dikembangkan di laboratorium China.
Pada Senin, 7 Juni 2021, Wall Street Journal memuat laporan dari penelitian kedua pakar tersebut, di tengah spekulasi yang berkembang bahwa virus corona bocor dari Institut Virologi Wuhan yang terkenal di China.
Klaim itu dimuat dalam sebuah esai yang ditulis oleh Dr. Stephen Quay dan Richard Muller.
Baca Juga: Pemimpin Boko Haram Tewas Bunuh Diri di Nigeria Saat Bertempur dengan ISWAP
Quay adalah pendiri perusahaan biofarmasi yang berbasis di AS, Atossa Therapeutics, sementara Muller adalah profesor Fisika di University of California Berkeley.
Menurut mereka, patogen Covid-19 memiliki jejak genetik yang belum pernah diamati pada virus corona alami.
"Alasan paling kuat untuk mendukung hipotesis kebocoran laboratorium didasarkan pada sains," tulis mereka dikutip ZONABANTEN.com dari Odishatv.
Baca Juga: Bersejarah! Presiden Prancis Minta Maaf dan Tegaskan Untuk Tidak Melupakan Genosida di Rwanda
Quay dan Muller menyatakan bahwa Covid-19 memiliki pengurutan genom 'CGG-CGG' (juga dikenal sebagai "CGG ganda"), yang merupakan salah satu dari 36 pola pengurutan.
CGG jarang digunakan pada kelas coronavirus yang dapat bergabung kembali dengan CoV-2.