El-Reshiq mengatakan tuntutan gerakan itu juga termasuk melindungi kompleks Masjid Al-Aqsa dan mengakhiri penggusuran beberapa warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur yang ia gambarkan sebagai garis merah.
Baca Juga: Reaksi Dunia Terhadap Gencatan senjata Israel-Palestina di Gaza
"Apa yang terjadi setelah pertempuran 'Pedang Yerusalem' tidak seperti yang terjadi sebelumnya karena rakyat Palestina mendukung perlawanan dan tahu bahwa perlawanan itulah yang akan membebaskan tanah mereka dan melindungi tempat-tempat suci mereka," ujar El-Reshiq.
Sementara itu, perayaan terjadi di tengah masyarakat Palestina yang mulai kembali ke tempat asal mereka.
Beberapa orang di Gaza yang telah berlindung di gedung sekolah setelah rumah mereka rusak dalam serangan Israel mulai kembali segera setelah gencatan senjata dimulai, menurut Youmna al-Sayed dari Al Jazeera yang melaporkan dari Gaza.
Namun dia mengatakan banyak penduduk yang rumahnya hancur total dan tugas membangun kembali kota akan menjadi “tantangan yang menakutkan”.
Hal tersebut menjadi tantangan terutama karena penutupan penyeberangan perbatasan yang telah membuat Gaza kekurangan bahan bangunan penting, bahan bakar dan kebutuhan lainnya.
“Kami berbicara tentang membangun kembali wilayah yang sudah mengalami situasi ekonomi yang mengerikan, pengangguran yang tinggi, dan wabah virus corona,” ujar al-Sayed.***