Skeptisisme Muncul di Israel Tentang Tujuan Pemboman Gaza dan Gencatan Senjata

- 22 Mei 2021, 08:47 WIB
Warga Palestina merayakan di jalan-jalan setelah gencatan senjata, di Jalur Gaza selatan pada Jumat, 21 Mei 2021.
Warga Palestina merayakan di jalan-jalan setelah gencatan senjata, di Jalur Gaza selatan pada Jumat, 21 Mei 2021. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

ZONABANTEN.com —‌‌‌‌ Tumbuhnya skeptisisme tentang maksud dari pemboman di Israel berkontras dengan kebahagiaan masyarakat Palestina di tengah kesulitan mereka dalam membangun ulang tempat tinggal mereka.

Harry Fawcett dari Al Jazeera di Yerusalem Barat, melaporkan adanya skeptisisme di Israel tentang pemboman Gaza dan gencatan senjata.

Skeptisisme ini tumbuh meskipun ada klaim dari menteri pertahanan negara bahwa serangan itu telah membuat Hamas mundur.

“Ada banyak kekhawatiran dan pertanyaan tentang apa yang kejadian ini hadirkan bagi setiap pihak, selain lebih banyak kehancuran dan lebih banyak kematian,” ujar Fawcett

“Ada perasaan bahwa semua ini telah dikatakan sebelumnya.” ujar Fawcett menegaskan.

Baca Juga: Rakyat Palestina Rayakan Gencatan Senjata Setelah 11 Hari Pengeboman Gaza

Sementara itu, seorang pejabat Hamas mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Israel harus mengakhiri pelanggarannya di Yerusalem Timur yang diduduki.

Mereka juga menuntut Israel untuk mengatasi kerusakan akibat pemboman Gaza setelah gencatan senjata, sambil memperingatkan bahwa kelompok itu masih menjadi pemicu.

"Memang benar pertempuran berakhir hari ini, tetapi Netanyahu dan seluruh dunia harus tahu bahwa tangan kami berada di pemicunya dan kami akan terus mengembangkan kemampuan perlawanan ini," ujar Ezzat El-Reshiq, seorang anggota biro politik Hamas.

El-Reshiq mengatakan tuntutan gerakan itu juga termasuk melindungi kompleks Masjid Al-Aqsa dan mengakhiri penggusuran beberapa warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur yang ia gambarkan sebagai garis merah.

Baca Juga: Reaksi Dunia Terhadap Gencatan senjata Israel-Palestina di Gaza
"Apa yang terjadi setelah pertempuran 'Pedang Yerusalem' tidak seperti yang terjadi sebelumnya karena rakyat Palestina mendukung perlawanan dan tahu bahwa perlawanan itulah yang akan membebaskan tanah mereka dan melindungi tempat-tempat suci mereka," ujar El-Reshiq.

Sementara itu, perayaan terjadi di tengah masyarakat Palestina yang mulai kembali ke tempat asal mereka.

Beberapa orang di Gaza yang telah berlindung di gedung sekolah setelah rumah mereka rusak dalam serangan Israel mulai kembali segera setelah gencatan senjata dimulai, menurut Youmna al-Sayed dari Al Jazeera yang melaporkan dari Gaza.

Namun dia mengatakan banyak penduduk yang rumahnya hancur total dan tugas membangun kembali kota akan menjadi “tantangan yang menakutkan”.

Hal tersebut menjadi tantangan terutama karena penutupan penyeberangan perbatasan yang telah membuat Gaza kekurangan bahan bangunan penting, bahan bakar dan kebutuhan lainnya.

“Kami berbicara tentang membangun kembali wilayah yang sudah mengalami situasi ekonomi yang mengerikan, pengangguran yang tinggi, dan wabah virus corona,” ujar al-Sayed.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah