Kejam, Begini Cara Militer Myanmar Kendalikan Sektor Telekomunikasi untuk Memata-matai Warganya

- 19 Mei 2021, 11:20 WIB
Ilustrasi penyadapan
Ilustrasi penyadapan /Pixabay

Tetapi badan-badan militer dan intelijen sedang melakukan pelacakan terhadap kartu SIM dan intersepsi panggilan.

Di antara tindakan pertama militer pada 1 Februari adalah mengarahkan tentara bersenjata untuk masuk ke pusat data di seluruh negeri pada tengah malam dan memotong kabel internet.

Meskipun sebagian besar internet pulih dalam beberapa jam, tentara mulai mematikannya setiap malam.

Dalam beberapa hari, militer secara diam-diam telah memerintahkan perusahaan telekomunikasi untuk memblokir nomor telepon para aktivis, penentang junta dan pengacara hak asasi manusia.

Sumber tersebut menambahkan bahwa operator diwajibkan oleh hukum untuk membagikan daftar pelanggan dengan pihak berwenang.

Baca Juga: Aktivis Myanmar Klaim Lebih dari 800 Orang Tewas oleh Pasukan Keamanan Sejak Kudeta Militer

Tentara juga mengarahkan pemblokiran situs web tertentu. Facebook, yang digunakan oleh separuh negara dan dengan cepat menjadi penting bagi penyelenggara protes, termasuk yang pertama dilarang, diikuti oleh situs berita dan platform media sosial lainnya.

Ketika oposisi tumbuh pada bulan Maret, militer memutuskan akses ke data seluler sama sekali, membuat sebagian besar orang di Myanmar tidak memiliki akses ke internet.

Para eksekutif Telenor dan Ooredoo yang memprotes diminta untuk tetap diam atau perusahaan akan kehilangan lisensi mereka.***

Halaman:

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: India Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x