Korea Utara menembakkan rudal jarak pendek pada Maret, hanya beberapa hari setelah saudara perempuan Kim Jong Un mengancam AS dan Korea Selatan karena mengadakan latihan militer bersama.
Tes tersebut tidak dilarang di bawah sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Beberapa hari kemudian, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut yang bertentangan dengan resolusi PBB yang melarang peluncuran semacam itu oleh Korea Utara.
Baca Juga: Waspada Jika Memaksa Mudik Pakai Jasa Travel Gelap
Peluncuran rudal tersebut menyusul perjalanan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin ke Jepang dan Korea Selatan bulan lalu saat Washington mendorong untuk memulihkan aliansinya di Asia.
Selama perjalanan, Blinken dengan keras mengkritik program nuklir Korea Utara dan catatan hak asasi manusia dan menekan China untuk menggunakan pengaruhnys untuk meyakinkan Korea Utara agar melakukan denuklirisasi.***