Dapur Komunitas Dianggap Gerakan Komunis, Masyarakat Filipina Geram

- 29 April 2021, 09:32 WIB
Orang-orang mengantri untuk mendapatkan makanan gratis dari dapur komunitas di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 23 April 2021.
Orang-orang mengantri untuk mendapatkan makanan gratis dari dapur komunitas di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 23 April 2021. /REUTERS / Eloisa Lopez

ZONABANTEN.com —‌‌‌‌ Warga Filipina membantu sesamanya dengan menyiapkan dapur komunitas, namun pemerintah setempat menganggapnya sebagai hinaan hingga tanda-tanda komunisme. 

Saat ini banyak dapur komunitas yang dibuat oleh warga Filipina untuk saling membantu.

Ana Patricia Non, seorang desainer furnitur dan pengusaha muda yang menjadi salah satu penggagas acara ini, menyatakan ia melakukan acara ini karena kurangnya tanggapan pemerintah terhadap kesengsaraan masyarakat Filipina selama pandemi.

Tapi nampaknya pendapat Ana Patricia Non ini telah menyinggung perasaan pemerintah Filipina.

Dindo Manhit, selaku Presiden dari Wadah Pikir (Think Tank) Stratbase ADR Institute, menyatakan pendapatnya seperti dikutip Zona Banten dari Al Jazeera.

“Itu bisa dilihat sebagai pernyataan politik,” ujar Manhit.

Baca Juga: Asyik! Rupiah Kembali Bertenaga, Nilai Tukar Rupiah Naik terhadap Dolar

Beberapa hari setelah inisiatif Ana Patricia Non menarik perhatian khalayak, satuan tugas anti-komunis yang dipimpin militer dari pemerintah mulai "memeriksa latar belakang" penyelenggara.

Letnan Jenderal Antonio Parlade Jr, selaku juru bicara satuan tugas anti-komunis, mengatakan beberapa dapur komunitas ini membagikan selebaran yang berisi propaganda anti-pemerintah.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah