Situs ini berasal dari era firaun dinasti ke-18 Amenhotep III, yang memerintah antara sekitar 1386 dan 1353 SM dan memimpin era kekayaan, kekuasaan, dan kemewahan yang luar biasa.
Situs penggalian ini mengangkangi lama dan baru di daerah yang terkenal dengan kekayaan arkeologisnya.
Di sebelah utara terdapat kuil kamar mayat abad ke-14 SM Amenhotep III, dan di selatan ada Medinet Habu, kuil kamar mayat yang dibangun hampir dua abad kemudian untuk Firaun Ramses III.
Baca Juga: Pemkot Bogor Cetak Prestasi, Raih Penghargaan Perencanaan Daerah Tingkat Provinsi Jawa Barat
Para arkeolog menduga jarak antara kedua tempat itu mungkin adalah situs struktur kamar mayat di mana orang-orang Tutankhamun akan meletakkan makanan dan barang-barang penguburan yang mereka tawarkan kepadanya ketika dia meninggal sekitar 1325 SM.
Sebaliknya, mereka menemukan sesuatu yang sangat berbeda: dinding bata lumpur berliku-liku setinggi sembilan kaki dan tumpukan artefak kuno dari era Amenhotep III.
Bangunan dikemas dengan barang-barang sehari-hari, banyak di antaranya terkait dengan produksi artistik dan industri yang mendukung ibu kota firaun.
Ada rumah tempat para pekerja mungkin pernah tinggal, toko roti dan dapur, barang-barang yang berkaitan dengan produksi logam dan kaca, bangunan yang tampaknya terkait dengan administrasi, dan bahkan pemakaman yang dipenuhi dengan kuburan batu.
Meskipun ukuran kota belum ditentukan, tanggalnya tertulis jelas berkat hieroglif pada berbagai benda.