ZONABANTEN.com — Sebagai ikon terkenal dari Jepang dan gunung tertinggi di negaranya, gunung Fuji seringkali dikenal sebagai tempat rekreasi. Namun, Gunung ini kini terkenal juga karena aktivitasnya vulkanisnya.
Semenjak terakhir meletusnya pada 1707, Gunung Fuji telah lama tidak menunjukkan aktivitas vulkanis.
Namun, para ahli geologi masih memasukkan gunung ini ke dalam kategori gunung yang aktif.
Baca Juga: Kapal Motor Tenggelam di Pulau Ende, 24 Penumpang Selamat, Satu Balita Meninggal
Berdasarkan revisi terbaru melansir dari NHK, lava dari ledakan Gunung Fuji diprediksi dapat mencapai 40 kilometer dari puncaknya.
Peta bahaya gunung berapi ini dipresentasikan dalam pertemuan dewan manajemen bencana Gunung Fuji yang dilakukan secara online.
Dewan ini terdiri atas pegawai dari pemerintah pusat dan dari pemerintah prefektur Shizuoka dan Yamanashi, dua prefektur yang bersinggungan dengan gunung tersebut, serta prefektur tetangga mereka, Kanagawa.
Baca Juga: Apa Jadinya Kelas Kuliah Jika Sang Dosen Mirip LISA BLACKPINK?
Menurut artikel NHK tersebut, perubahan ini dilakukan berdasarkan penelitian dan data geografis terbaru.
Perubahan besar dalam jumlah lava yang diantisipasi ini diprediksi dapat terjadi dalam ledakan skala besar.