Sempat Ragukan Ancaman Virus Corona, Presiden Tanzania Meninggal Setelah Menghilang 2 Minggu

- 18 Maret 2021, 20:28 WIB
Presiden Tanzania John Magufuli saat mengunjungi Kenya tahun lalu / Foto: Reuters/Thomas Mukoya
Presiden Tanzania John Magufuli saat mengunjungi Kenya tahun lalu / Foto: Reuters/Thomas Mukoya /

Zona Banten - Setelah sebelumnya sempat meragukan adanya ancaman virus Corona, Presiden Tanzania John Magufuli, meninggal setelah sempat menghilang dari publik selama dua minggu.

Presiden Tanzania John Magufuli adalah salah satu tokoh yang paling meragukan ancaman virus Corona, telah meninggal dunia pada usia 61 tahun, demikian diumumkan Wakil Presiden Samia Suluhu Hassan, pada hari Rabu, 17 Maret 2021.

Kabarnya Presiden Magufuli mengembuskan napas terakhir setelah selama lebih dari dua minggu tidak terlihat di depan umum hingga menimbulkan spekulasi soal kondisi kesehatannya.

Baca Juga: Apakah Berhubungan Seks Aman Selama Kehamilan? Begini Penjelasannya 

Namun informasi dari Wapres Samia Suluhu Hassan mengatakan Magufuli meninggal setelah selama satu dasawarsa mengidap penyakit jantung.

Selain itu Wapres mengatakan upacara pemakaman sedang diatur. Dia juga mengumumkan 14 hari berkabung serta meminta agar bendera nasional dikibarkan setengah tiang.

Televisi negara menyiarkan lagu-lagu perkabungan serta yang bernuansa keagamaan.

Baca Juga: Live Streaming dan Sinopsis Ikatan Cinta 18 Maret 2021: Tekuak Ini Alasan Pak Sumarno Menghilang 

Magufuli sejak 27 Februari tidak pernah lagi terlihat di depan umum sehingga memicu desas-desus bahwa ia sebenarnya terpapar COVID-19.

Para pejabat pada 12 Maret membantah Magufuli sakit.

Dan pada Senin, 15 Maret 2021, Wapres Hassan meminta rakyat Tanzania untuk tidak menghiraukan rumor dari luar negeri. Ia mengatakan bahwa normal bagi seseorang untuk diperiksa apakah mengalami flu atau demam.

Baca Juga: Polisi Amankan Artis Cynthiara Alona Terkait Kasus Prostitusi 

Magufuli adalah presiden pertama Tanzania yang meninggal ketika sedang menjabat.

Perdana Menteri Kassim Majaliwa pada Jumat, 12 Maret 2021 mengatakan ia sempat berbicara dengan sang presiden.

PM Majaliwa menuding segelintir warga Tanzania di luar negeri "yang penuh kebencian" telah mengarang cerita tentang penyakit Magufuli.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Hari Ini Kamis 18 Maret 2021 Naik 58 Kasus Menjadi 131.753 

Tundu Lissu, saingan utama Magufuli dalam pemilihan presiden pada Oktober 2020, yang dimenangi sang presiden untuk masa jabatan kedua, sebelumnya menduga bahwa presiden Tanzania itu telah diterbangkan ke Kenya untuk menjalani pengobatan COVID-19 dan kemudian dipindahkan ke India dalam keadaan koma.

Di negaranya Magufuli dijuluki "Buldoser" karena sikapnya yang suka memaksakan kebijakan walaupun menghadapi penentangan.

Bahkan dia juga membuat frustrasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama pandemi dengan meremehkan ancaman COVID-19. Menurut Magufuli, rakyat Tanzania akan dilindungi oleh Tuhan dan dengan bermacam solusi, seperti menghirup uap.

Baca Juga: Tak Maksimal, DPRD Tantang DLH Tangsel Anggarkan Pembinaan TPS3R 

Mantan guru kimia itu mengejek tes virus corona serta mengecam vaksin, yang dianggapnya sebagai bagian dari konspirasi Barat untuk mengambil kekayaan Afrika.

Tidak hanya itu Magufuli sempat menentang penggunaan masker dan pembatasan jarak fisik.

Tanzania berhenti melaporkan data virus corona pada Mei 2020.

Baca Juga: FIX! Walau Sempat Ditunda, Film Venom: Let There Be Carnage Tayang Tak Lama Lagi

Saat itu, negara tersebut telah melaporkan 509 kasus dan 21 kematian, menurut WHO, yang telah mendesak pemerintah Tanzania untuk lebih transparan.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah