Akhirnya Terkuak! Pembunuhan Jadi Sebab Kematian Firaun

- 18 Februari 2021, 11:45 WIB
Ilustrasi Mumi Firaun
Ilustrasi Mumi Firaun /Pixabay.com/jdegheest

ZONA BANTEN - Sebuah studi berteknologi tinggi telah menawarkan petunjuk baru tentang pembunuhan seorang firaun yang memerintah Mesir 3.600 tahun lalu.

Seqenenre Tao II, "The Brave", yang memerintah Mesir selatan , terkenal memimpin pasukan melawan Hyksos, sebuah dinasti asal Asia Barat yang telah mengambil alih Delta Nil.

Tubuh Seqenenre telah diperiksa dengan sinar-X pada tahun 1960-an, menunjukkan luka di kepala yang disembunyikan oleh pembalsem dan menimbulkan teori bahwa dia terbunuh dalam pertempuran atau pembunuhan di istana.

Baca Juga: Rush Limbaugh, Sekutu Trump dan Pembicara Radio AS yang Kontroversial Meninggal Dunia Karena Kanker

Namun setelah melakukan CT scan dan menghasilkan gambar 3D, arkeolog Zahi Hawass dan profesor radiologi Universitas Kairo Sahar Salim menyimpulkan bahwa dia telah dibunuh dalam sebuah "upacara eksekusi" setelah ditawan di medan perang.

CT scan "mengungkapkan rincian cedera kepala, termasuk luka yang tidak ditemukan dalam pemeriksaan sebelumnya dan telah disembunyikan dengan terampil oleh pembalsem," kata kementerian purbakala dalam sebuah pernyataan dikutip dari The Guardian.

Para peneliti kemudian mempelajari luka-luka ini terhadap berbagai senjata Hyksos yang disimpan di Museum Mesir di Kairo, termasuk kapak, tombak, dan beberapa belati.

"Tangan cacat mumi menunjukkan bahwa Seqenenre mungkin telah ditangkap di medan perang, dan tangannya diikat di belakang punggung, mencegah dia dari menangkis serangan sengit" di kepalanya, kata pernyataan itu.

Baca Juga: Tantang Klaim Beijing! Kapal Perang Angkatan Laut AS Lintasi Pulau yang Diklaim Tiongkok

Studi mereka, yang diterbitkan di Frontiers of Medicine, juga mengungkapkan pemindaian tulang yang menunjukkan bahwa firaun berusia sekitar 40 tahun ketika dia meninggal.

Penelitian telah menghabiskan beberapa dekade mencoba untuk menguraikan kematian Seqenenre, yang tubuhnya ditemukan pada akhir abad ke-19 dan memiliki luka yang terlihat di wajahnya.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x