Terungkap, Penyebab Kecelakaan Helikopter yang Menewaskan Kobe Bryant dan Putrinya

- 10 Februari 2021, 07:30 WIB
Kobe Bryant
Kobe Bryant /Twitter @kobebryant


ZONA BANTEN - Setelah lebih dari satu tahun kematian legenda bola basket NBA Kobe Bryant akhirnya terungkap.

Dalam penerbangan yang menewaskan Kobe Bryant dan putrinya terungkap jika Pilot helikopter melanggar peraturan penerbangan.

Pilot memaksakan untuk terbang dalam kondisi cuaca tidak baik karena langit yang berawan.

Hasil penyelidikan Komisi Keselamatan Transportasi Amerika Serikat (NTSB) menyatakan Pilot dalam kecelakaan helikopter yang menewaskan Kobe Bryant melanggar standar federal dan mengalami disoreintasi ketika terbang dalam cuaca berawan.

Baca Juga: Kobe Bryant Masuk Daftar Naismith Memorial Basketball Hall of Fame 2020.

Hal itu disampaikan oleh Ketua NTSB Robert Sumwalt kala membuka rapat dewan Selasa waktu setempat yang membahas kecelakaan helikopter di Calabasas, California, pada 26 Januari 2020 tersebut.

Kecelakaan itu menewaskan seluruh penumpang di antaranya Kobe dan putrinya Gianna serta tujuh nyawa lainnya, termasuk si Pilot, Ara Zobayan.

"Ia terbang di bawah aturan jarak pandang terbang (VFR), yang secara legal melarangnya untuk menembus awan," kata Sumwalt dilansir Reuters, Selasa malam.

"Namun, dia melanjutkan penerbangan VFR ini menembus awan, memasuki instrumen kondisi meteorologis," ujarnya menambahkan.

NTSB menjadwalkan rapat virtual pada Selasa waktu setempat untuk mengeluarkan laporan final atas kecelakaan helikopter tersebut.

Baca Juga: Herd Immunity, Bagaimana Cara Mencapainya dan Himbauan WHO Sebelum Mencapainya

"Kami akan mencari tahu apakah Pilot berada dalam tekanan untuk melanjutkan penerbangan, dan jika iya, siapa yang menekannya," kata Sumwalt.

"Apa ekspektasi bagi Pilot di bawah kebijakan perusahaan? Apakah ia memaksa dirinya sendiri? Tindakan apa yang seharusnya bisa dilakukan untuk menghindari terbang menembus awan?"

"Kami akan membahas fenomena disorientasi spasial, sensasi kuat dan menyesatkan yang bisa membingungkan pilot melakukan penerbangan visual di tengah kehilangan referensi jarak pandang dan jenis pelatihan semacam apa yang efektif mengatasi kondisi tersebut," ujarnya.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: REUTERS ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x