Herd Immunity, Bagaimana Cara Mencapainya dan Himbauan WHO Sebelum Mencapainya

- 10 Februari 2021, 07:01 WIB
Tim peneliti WHO menemukan petunjuk penting soal virus corona.
Tim peneliti WHO menemukan petunjuk penting soal virus corona. / REUTERS/Thomas Peter /THOMAS PETER

ZONA BANTEN - Hampir pada setiap pembicaraan mengenai Covid-19, akan terdengar istilah herd immunity. Dari segi bahasa, istilah tersebut berarti imunitas dari kawanan.

Dalam “Herd Immunity: A Rough Guide” Paul Fine, Ken Eames, dan David L. Heymann mengutip Topley yang menyebutkan bahwa istilah tersebut sudah beredar berabad-abad lalu.

Namun, istilah ini baru digunakan secara luas dalam dekade akhir-akhir ini setelah vaksin mulai banyak digunakan.

Mengutip Smith dan Dietz, Paul juga menjelaskan bahwa diperlukan jumlah orang yang imun sebanyak jumlah reproduksi dikurang satu dibagi jumlah reproduksi, atau (R0 − 1)/R0 .

Baca Juga: Berikut Cara Mendaftar KIP Kuliah Untuk Mendapatkan Bantuan Rp4,8 Juta

Pada saat itu terjadi, jumlah orang yang  terjangkit penyakit itu akan berkurang dengan sendirinya. Inilah yang disebut batasan imunitas kelompok atau herd immunity threshold.

Dr Soumya Swaminathan, kepala peneliti World Health Organization (WHO), dalam podcast “Science in 5” milik WHO pada 28 Agustus 2020, menyebutkan bahwa herd immunity berlaku seperti pelindung yang terbentuk dari orang-orang di sekitar.

Contohnya, apabila 95% orang di suatu daerah telah kebal terhadap campak, maka 5% sisanya akan terlindungi.

Perlindungan itu terjadi karena tidak ada jumlah host rentan atau susceptible terhadap campak yang cukup untuk menyebar secara luas.

Untuk Covid-19, Soumya menyatakan butuh minimal 60 hingga 70% dari populasi sebelum herd immunity bisa tercapai.

Baca Juga: Gratis Listrik Selama 6 Bulan, Berikut Syarat dan Cara Mendapatkan Bantuan Stimulus dari PLN Februari 2021

Karena bahayanya penyakit ini, Soumya menekankan bahwa mencoba meraih nilai itu secara alami akan berbahaya.

Kemungkinan korban meninggal akan banyak walaupun dimisalkan hanya 1% dari orang yang terjangkit akan meninggal.

Oleh karena itu diperlukan vaksin untuk memperkecil korban.

“Kita bisa meraih herd immunity secara alami suatu saat, namun korban manusia yang diperlukan akan sangat banyak.” ujar Soumya menegaskan.

Soumya juga menyatakan bahwa sampai jumlah orang yang mendapatkan vaksin dapat mencapai herd immunity threshold, kita juga perlu melakukan upaya untuk mencegah timbulnya korban selama pandemik.

Baca Juga: Perayaan Imlek Ditengah Pandemi Covid-19, Azmi Abubakar: Dongkrak Budaya Lama

Upaya tersebut diantaranya adalah:

  • Pengendalian massa;
  • Upaya publik dan kesehatan misalnya dengan protokol kesehatan; dan
  • Mendeteksi orang yang terjangkit serta melakukan isolasi terhadapnya.

“Upaya itu adalah pekerjaan yang melelahkan, sulit diimplementasikan, namun layak dilakukan.” Ujar Soumya menambahkan.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah