Bintang Terbesar di Jagat Raya, Ribuan Matahari Bisa Masuk ke Dalamnya

- 2 Februari 2021, 14:30 WIB
UY Scuti
UY Scuti /Twitter @PPathole


ZONA BANTEN – Matahari adalah benda terbesar di angkasa yang terlihat oleh mata kita tanpa alat bantu.

Sebagai bintang utama dari Tata Surya atau Solar System, Matahari juga merupakan benda terbesar di dalamnya.

Namun, Matahari bukanlah bintang terbesar, jauh dari itu. Bintang yang masuk ke dalam kategori yellow dwarf atau G-Type Main-Sequence Star.

Bintang dari kategori ini biasanya berukuran tak jauh berbeda dari Matahari, namun mereka sangat terang dan bisa bertahan melakukan fusi dengan hidrogen untuk 10 miliar tahun.

Dengan kata lain, bintang seperti Matahari bisa bertahan, pada bentuk dan suhu seperti sekarang, hingga 10 miliar tahun sebelum kehabisan bahan dasar fusinya.

Baca Juga: Bukan Bintang Terbesar lagi! Radius UY Scuti hanya 1/2 dari Ukuran Perkiraan Awal, Kesalahan Perhitungan Jarak

Bintang yang kehabisan bahan dasar fusinya akan beralih ke fase berikutnya dan merubah beberapa hal seperti bentuk dan/atau suhunya tergantung dari bahan fusi yang tersedia.

Banyak yang menyebutkan bahwa UY Scuti adalah bintang terbesar di jagat raya, dengan perkiraan besar radius awal yang mencapai 1708 kali
lebih besar dari matahari.

Bintang tersebut diperkirakan berjarak 9,500 ± 1,030 tahun cahaya dari tata surya.

Namun, teropong dari European Space Agency (ESA), Gaia, menemukan jarak lebih tepat bintang ini, 5070,16 tahun cahaya.

Dengan jarak yang lebih dekat hampir dua kali lipat itu, tentunya perkiraan ukuran dari bintang tersebut pun harus diperkecil. Kini, bintang tersebut diperkirakan memiliki radius 755 kali lebih besar daripada matahari.

Baca Juga: Nasib Ratusan Ribu Warga Muslim Rohingya Bisa Semakin Buruk Setelah Kudeta Myanmar

Tetap sangat besar, namun tidak sebesar salah satu bintang dari Gugus Bintang Terbuka (Open Cluster) Stephenson 2,  Stephenson 2-18 dikenal juga dengan nama lain Stephenson 2 DFK 01.

Bintang dengan radius 2,125 lebih besar daripada matahari, bintang ini bahkan lebih besar dari perkiraan awal UY Scuti.

Stephenson 2-18 berada tidak jauh dari UY Scuti di sekitar Konstelasi Scutum, namun Bintang ini tidak termasuk ke dalam konstelasi tersebut.

Konstelasi Scutum pada awalnya bernama  Scutum Sobiescianum yang diambil dari nama John III Sobieski, raja Polandia yang memenangkan pertarungan Battle of Vienna pada 1683.

Stephenson 2-18 juga berada di dalam Gugus Bintang Terbuka (Open Cluster) Stephenson 2. Gugus ini tidak bisa terlihat dengan mata telanjang akibat adanya debu tebal yang mengitarinya.

Baca Juga: Myanmar Dilanda Kudeta Militer, Ini Respon PBB dan Amerika Serikat

Jarak perkiraan Bintang ini dari Tata Surya adalah sekitar 18,900 tahun cahaya.

Perkiraan panas permukaan bintang ini adalah di sekitar 3.200 Kelvin, sebagai perbandingan, permukaan matahari memiliki panas sekitar 5.778K.

Walau lebih dingin, bintang ini memiliki tingkat kecerahan sebesar 440.000 solar luminosities. Solar luminosities adalah tingkat foton yang dikeluarkan oleh suatu bintang.

Sebagai perbandingan, 1 solar luminosities adalah rata-rata yang dikeluarkan oleh matahari.

Untuk lebih detailnya, bisa dilihat artikel dari Star-Facts atau Universe Guide tentang Stephenson 2-18 dan UY Scuti.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x