Setelah mendapat izin untuk melakukan perjalanan ke daratan China, mereka mengatakan bahwa sulit untuk mendapatkan jawaban yang jelas sampai kebenaran akhirnya muncul dalam sebuah pertemuan.
Ahli virologi Sir Paul Nurse, dari Francis Crick Institute di London, mengatakan wabah dari China ke seluruh dunia seperti kebakaran hutan di pedalaman Australia karena penyebarannya sangat cepat.
Pemerintah China menolak berkomentar, tetapi Beijing telah berulang kali menolak klaim yang ditutup-tutupi dan mengatakan pihaknya memberikan informasi tepat waktu begitu fakta diketahui.
Baca Juga: Gratis! Walikota Probolinggo Pinjamkan Mobil Dinas untuk Akad Nikah Calon Pengantin
Beijing telah memuji pemulihannya dari wabah awal sebagai kemenangan bagi para pemimpin Komunisnya, dengan ekonomi China satu-satunya yang tumbuh besar pada tahun 2020.
Tetapi sebuah laporan baru oleh panel ahli yang didukung WHO mengatakan bahwa tindakan kesehatan masyarakat bisa diterapkan lebih tegas oleh otoritas kesehatan lokal dan nasional di China Januari lalu.
Panel, yang dibentuk Juli lalu setelah negara-negara termasuk Australia membuat marah China dengan menyerukan penyelidikan, mengatakan ada potensi tanda-tanda awal untuk ditindaklanjuti lebih cepat oleh China dan WHO.
Baca Juga: Efektif 100 Persen! Vaksin EpiVacCorona akan Digunakan Massal Mulai Maret 2021 di Rusia
Kritik tersebut bertentangan dengan pernyataan publik WHO pada saat itu, ketika memuji China atas kecepatan luar biasa dalam menanggapi wabah tersebut.
Panel itu juga menyalahkan WHO sendiri, yang telah menghadapi kritik yang dipimpin oleh Donald Trump karena terlalu dekat dengan Beijing.