Diduga Bocor, Data Pribadi Pengguna Facebook, Instagram, hingga LinkedIn Tersebar Luas

- 17 Januari 2021, 21:52 WIB
Ilustrasi data diri di sosial media
Ilustrasi data diri di sosial media /Pixabay/ Biljast/

ZONABANTEN.com - Diduga Bocor, Data Pribadi Pengguna Facebook, Instagram, hingga LinkedIn Tersebar Luas

Adalah perusahaan manajemen media sosial Tiongkok, Socialarks diduga mengalami kebocoran database sebanyak 400 gigabyte (GB).

Akibatnya, ratusan juta data pribadi para pengguna media sosial Facebook, Instagram, dan LinkedIn terekspos secara global.

Baca Juga: Bikin Kangen Masa Muda, Ini 5 Film yang Bercerita Tentang Semangat Jiwa Muda 

Dalam data sebanyak 400 GB tersebut, terdapat beberapa data pribadi milik selebriti dunia dan influencer media sosial.

Perusahaan Socialarks adalah perusahaan manajemen media sosial lintas batas yang didedikasikan untuk memecahkan masalah pembangunan merek, pemasaran hingga manajemen pelanggan sosial di industri perdagangan luar negeri Tiongkok.

Server Socialarks berisi profil yang dihapus lebih dari 214 juta pengguna media sosial, diperoleh dari Facebook, Instagram, dan LinkedIn yang berkemungkinan terekspos.

Baca Juga: Uptade Terbaru Bencana Longsor Sumedang, 32 Korban Tewas Berhasil Ditemukan 

Dalam kasus Socialarks, telah ditemukan server ElasticSearch diekspos secara publik tanpa perlindungan kata sandi atau enkripsi, saat pemeriksaan alamat IP rutin pada database yang berpotensi tidak aman.

Kurangnya aparat keamanan di server perusahaan, membuat orang-orang yang memiliki alamat IP server dapat mengakses database yang berisi jutaan informasi pribadi.

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di pikiran-rakyat.com dengan judul, 214 Juta Data Pribadi Milik Pengguna Facebook, Instagram, hingga LinkedIn Diduga Bocor

Baca Juga: Tagar #FPI_SelaluTerdepan Trending di Twitter, Tanpa Atribut Personel FPI Bantu Korban Bencana 

Kebocoran data skala besar ini pertama kali ditemukan oleh tim keamanan dari Safety Detectives, sebuah perusahaan pengulas antivirus terbesar di dunia sebagaima dikutip dari website resminya.

Kepala tim keamanan Savety Detectives, Anurag Sen mengatakan, database yang terkena dampak berisi 'harta karun besar' berupa informasi pribadi sensitif hingga 408 GB dan total lebih dari 318 juta catatan.

Selain itu tim Safety Detectives menemukan Socialarks mengalami pelanggaran data serupa pada Agustus 2020 yang mengarah kepada tereksposnya 150 juta data pribadi pengguna LinkedIn, Facebook, dan Instagram.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Minum Air Putih Dingin Saat Makan Harus Kamu Hindari 

Bukan hanya itu saja, jumlah profil yang terpengaruh dalam kebocoran data yang ditemukan oleh Safety Detectives sama dengan angka yang disebutkan dalam kebocoran data bulan Agustus 2020.

Pelanggaran database pada bulan Agustus 2020 mengungkapkan banyak data pribadi dari 66 juta pengguna LinkedIn, 11,6 juta akun Instagram dan 81,5 juta akun Facebook berhasil terekspos.

Namun, ada perbedaan besar, seperti ukuran database, perusahaan yang menjadi server tersebut dan jumlah indeks.

Baca Juga: Setelah Kerusuhan US Capitol, Bayangan Perang Sipil AS Mulai Menyebar di Kalangan Partai Republik 

Dari data yang bocor tersebut, terdapat nama lengkap pengguna, negara tempat tinggal, tempat kerja, posisi, data pelanggan dan informasi kontak, serta tautan langsung ke profil pengguna.

Menurut Safety Detectives, ketika informasi pribadi termasuk nomor telepon, alamat email dan informasi kelahiran dibocorkan, orang yang tidak bertanggung jawab berpotensi melakukan kejahatan, termasuk pencurian identitas dan penipuan keuangan.

Mempertimbangkan bahwa pengambilan data dilakukan oleh bot otomatis, jutaan pengguna yang tidak bersalah bisa membocorkan data pribadi mereka dalam waktu singkat, bahkan tanpa menyadarinya.***(Sarah Nurul Fatia/Pikiran Rakyat)

Editor: Yuliansyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah