Twitter Tutup 70.000 akun Berbagi Konten QAnon yang Memicu Kekerasan di Gedung Capitol

- 12 Januari 2021, 20:55 WIB
logo twitter
logo twitter /Pixabay/geralt


ZONABANTEN.com - Twitter Inc telah menutup lebih dari 70.000 akun penggunanya sejak Jumat silam.

Penutupan akun Twitter terutama untuk mereka yang terindikasi berbagi konten QAnon.

Sebelumnya kekerasan terjadi di Washington, ketika pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Capitol AS.

“Mengingat peristiwa kekerasan di Washington DC, dan peningkatan risiko bahaya, kami mulai menutup secara permanen ribuan akun yang terutama terindikasi berbagi konten QAnon pada Jumat sore,” kata Twitter dalam sebuah pernyataan pada Senin malam.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Siaran Langsung Presiden Jokowi Jadi yang Pertama Terima Vaksin COVID-19

QAnon bisa diidentifikasi sebagai gerakan pinggiran yang menarik perhatian netizen terutama di Amerika Serikat (AS).

QAnon sendiri merupakan teori konspirasi yang beredar luas dan tidak berdasar, yang mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump mengobarkan perang rahasia melawan para paedofil pemuja elit Setan di pemerintahan, bisnis dan media.

"Akun-akun ini terlibat dalam berbagi konten berbahaya terkait QAnon dalam skala besar dan terutama didedikasikan untuk penyebaran teori konspirasi tersebut di seluruh layanan," tambah manajemen Twitter.

Pendukung QAnon telah mendorong konspirasi di media sosial yang mencakup klaim tak berdasar bahwa Trump diam-diam memerangi komplotan rahasia pemangsa seks anak, di antaranya adalah Demokrat terkemuka, tokoh-tokoh di Hollywood, dan sekutu "negara bagian".

Baca Juga: Sriwijaya Air Bangun Kerajaan Bisnis Penerbangan dengan Pesawat Tua dan Murah

Twitter mengatakan pada hari Jumat akan secara permanen menutup akun yang mendorong konten QAnon, melarang penguat sayap kanan terkemuka dari teori konspirasi.

Penyerbuan gedung Capitol minggu lalu oleh pendukung Trump, menunda pengukuhan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan.

Anggota parlemen terpaksa mengungsi, karena gedung Capitol dikerumuni oleh pendukung presiden yang membuat pasukan keamanan kewalahan.

Lima orang tewas dalam kekerasan di gedung Capitol termasuk seorang petugas Kepolisian Capitol yang dipukuli saat mencoba menhalau kerumunan.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah