Korban Sampai 60 Orang, Little, Pembunuh Paling Sadis dalam Sejarah Amerika Meninggal Dunia

- 31 Desember 2020, 20:18 WIB
Pembunuh paling Sadis dalam Sejarah Amerika Meninggal Dunia
Pembunuh paling Sadis dalam Sejarah Amerika Meninggal Dunia //California Department of Corrections and Rehabilitation

ZONABANTEN.com - Seorang Pria yang melakukan pembunuhan hingga 60 korban, Samuel Little meninggal dunia.

Menurut pihak berwenang Little merupakan pembunuh berantai paling sadis dalam sejarah Amerika Serikat (AS) hampir 60 korban yang dikonfirmasi.

Little meninggal dunia pada Rabu, 30 Desember 2020 di California saat berusia 80 tahun.

Baca Juga: Lengkap! Daftar Pemenang MBC Drama Award 2020, Park Hae Jin Berhasil Meraih Grand Prize Daesang

"Samuel Little yang menderita diabetes, gangguan jantung, dan penyakit lainnya, meninggal di sebuah rumah sakit California," menurut Departemen Koreksi dan Rehabilitasi negara bagian California.

Little sebelumnya dijatuhi hukuman seumur hidup karena berbagai tuduhan pembunuhan.

Juru bicara departemen penerangan California, Vicky Waters mengatakan tidak ada tanda-tanda kecurangan, dan penyebab kematiannya akan ditentukan oleh petugas koroner.

Baca Juga: Hemat dan Pelit Beda Tipis! Cek Penjelasannya Disini

Little merupakan Seorang penjahat kambuhan yang telah keluar masuk penjara selama beberapa dekade, Little menyangkal selama bertahun-tahun bahwa dia pernah membunuh siapa pun.

Kemudian, pada tahun 2018, dia berbicara dengan seorang petugas keamanan di Texas James Holland, yang telah diminta untuk menanyainya tentang pembunuhan yang ternyata tidak dilakukan oleh Little.

Selama kurang lebih 700 jam wawancara, bagaimanapun, Little memberikan rincian tentang sejumlah pembunuhan yang hanya diketahui oleh si pembunuh.

Baca Juga: Segera Cek Smartphone Anda! Mulai 2021, WhatsApp Terancam Tak Dapat Digunakan di Beberapa Ponsel

Little merupakan seorang seniman yang terampil, dia bahkan memberi Holland lusinan lukisan dan gambar para korbannya, terkadang menuliskan nama mereka ketika dia bisa mengingat mereka, serta detail seperti tahun dan lokasi pembunuhan dan di mana dia akan membuang mayatnya.

Pada saat kematiannya, Little mengaku telah membunuh 93 orang antara tahun 1970 dan 2005. Sebagian besar pembunuhan terjadi di Florida dan California Selatan.

Pihak berwenang, yang terus menyelidiki keterangannya mengatakan, mereka telah mengonfirmasi hampir 60 pembunuhan dan tidak punya alasan untuk meragukan yang lain.

Baca Juga: Mahfud MD: Sebutkan Satu Saja Nama Ulama yang Dikriminalisasi, Akan Saya Bebaskan

"Tidak ada yang pernah dia katakan terbukti salah atau tidak bersalah," kata Holland kepada majalah berita CBS "60 Minutes" pada 2019.

Angka-angka itu jauh lebih kecil dibandingkan pembunuh Green River, Gary Ridgeway, John Gacy, dan Ted Bundy.

Hampir semua korban Little adalah perempuan, banyak dari mereka seperti wanita malam, pecandu narkoba atau orang miskin yang hidup di pinggiran masyarakat.

Baca Juga: Akhirnya Taipan Hongkong Jimmy Lai Bebas dengan Jaminan dan Akan Jadi Tahanan Rumah

Mereka adalah individu, katanya, yang akan meninggalkan sedikit orang untuk mencari mereka dan tidak banyak bukti untuk diikuti oleh polisi.

Memang, otoritas lokal di negara bagian di seluruh negeri pada awalnya mengklasifikasikan banyak kematian sebagai kecelakaan, overdosis obat atau akibat dari penyebab yang tidak diketahui.

Little mencekik sebagian besar korbannya, biasanya segera setelah bertemu mereka pada pertemuan yang tidak disengaja.

Baca Juga: Oh, Ternyata Ini Alasan Vaksin Covid-19 Diberikan dalam 2 Dosis

Dia menenggelamkan satu, seorang wanita yang dia temui di sebuah klub malam pada tahun 1982.

Dia hampir 80 tahun, dalam kondisi kesehatan yang buruk dan menjalani hukuman seumur hidup di penjara California ketika dia mulai berbicara ke Holland pada Mei 2018, setelah bertahun-tahun menolak untuk berbicara dengan otoritas lain.

Little Dulunya merupajan petinju yang kuat dan tegap yang menggunakan tangannya yang kuat untuk mencekik korbannya, sekarang dia menggunakan kursi roda untuk berkeliling.

Baca Juga: Cek Fakta: Heboh! China Buka Kantor Polisi Sendiri di Indonesia

Holland menggambarkan Little sebagai seorang jenius dan sosiopat, menambahkan bahwa si pembunuh tidak pernah bisa menjelaskan kepadanya mengapa dia melakukan apa yang dia lakukan.

Meski dikenal sebagai interogator ahli, Holland sendiri mengatakan dia hanya bisa menebak kenapa Little terbuka padanya.

"Itu seperti narkoba," kata Little kepada Holland. "Aku jadi menyukainya," Tambah Little.

Pembunuhan terakhir yang dilakukan Little terjadi pada pada tahun 2005.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah