Serangan Tentara Israel Merenggut Nyawa Putra Pemimpin Hamas Beserta Cucunya

11 April 2024, 12:33 WIB
Serangan tentara Israel telah menewaskan putra pemimpin Hamas dan beberapa cucunya /ANTARA
ZONABANTEN.com - Serangan Israel merenggut nyawa putra Pemimpin Hamas dan cucunya. Hal ini telah dikonfirmasi pihak Kantor Berita Shehab beberapa jam yang lalu.
 
Israel tak kunjung menghentikan agresi militernya pada Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Foto-foto yang menampilkan kekejamannya terhadap warga Palestina masih bertebaran di media sosial.
 
Dilansir dari Aljazeera, Pemimpin Hamas, Haniyeh, mengakui bahwa tentara Israel telah membunuh anak-anaknya beserta beberapa cucunya.
 
Pihak Kantor Berita Shehab membeberkan bahwa Israel telah membunuh setidaknya tiga anak Pemimpin Hamas tersebut dan merenggut nyawa beberapa cucunya.
 
Baca Juga: Dibebaskan Hamas, Warga Israel: Putriku Merasa Seperti Ratu di Gaza, Terima Kasih Banyak
 
Haniyeh membeberkan bahwa keluarganya menjadi sasaran tentara Israel usai mereka mengunjungi keluarga besarnya yang mengungsi di camp Shati pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini. 
 
"Melalui darah para martir dan penderitaan mereka yang terluka, akan tercipta harapan, akan tercipta masa depan, akan terwujud kemerdekaan dan kebebasan bagi rakyat dan bangsa kita“ ujar Haniyeh.
 
Sejauh ini, enam puluh anggota keluarga Haniyeh telah terbunuh sejak Hamas dan tentara Israel berperang pada Oktober 2023 lalu. Nyawa beberapa keponakannya pun melayang.
 
Haniyeh beserta Pemimpin-Pemimpin Hamas lainnya yang telah mengasingkan diri ke Qatar, menyatakan bahwa mereka tidak akan lengah terutama apabila anggota keluarga mereka menjadi sasaran utama tentara Israel. 
 
Baca Juga: Niatnya Menjelekkan Hamas, Israel Ketahuan Berbohong, Warganet Internasional Murka
 
"Tidak dapat dipungkiri bahwa musuh kriminal ini terkontrol dengan balas dendam, membunuh, dan pertumpahan darah, dan tidak mematuhi hukum" ujar Haniyeh.
 
Sejauh ini, konflik Hamas dan tentara Israel telah merenggut lebih dari 200 ribu nyawa warga Palestina, baik secara langsung maupun karena efek samping perang tersebut.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler