Pro-Sayap Kanan Israel Lakukan Demonstrasi di Yerusalem Saat Perang Masih Berkecamuk

7 Desember 2023, 12:23 WIB
Polisi Israel izinkan 200 simpatisan sayap kanan berdemontrasi di Yerusalem saat perang berkecamuk /Pexels cottonbro

ZONABANTEN.com - Ratusan pendukung sayap kanan Israel yang kebanyakan Yahudi, akan melakukan demonstrasi di Yerusalem di tengah situasi yang tidak kondusif.

Adapun demonstrasi sayap kanan Israel ini akan dimulai pada Kamis (7/12) malam nanti, saat perayaan Yahudi Hanukkah mulai dilaksanakan.

Banyak pihak yang mengkhawatirkan situasi perang Israel-Hamas akan membuat demontrasi ini menjadi lebih provokatif.

Baca Juga: Persiapan Libur Nataru, PT KAI Lakukan Inspeksi ke Berbagai Wilayah di Pulau Jawa

Tetapi meski begitu, kepolisian Israel mengatakan bahwa pihaknya hanya mengizinkan jumlah peserta hingga 200 orang.

Selain itu aparat terkait juga melarang para demonstran untuk mendekati Masjid Al-Aqsa selama pawai berlangsung.

Belum diketahui jelas apa aspirasi yang dibawa nantinya, tetapi banyak yang menduga bahwa mereka akan membawa isu lama yaitu “kedaulatan penuh atas Bukit Bait Suci”.

Baca Juga: Hari Kesepuluh Kampanye, Gibran Rakabuming Raka Hadiri Beberapa Kegiatan di Solo, Berikut Jadwalnya

Bukit Bait Suci atau Temple Mount sendiri merupakan kompleks historis religius yang dianggap penting oleh tiga agama yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam.

Saat ini di dalam kompleks Bukit Bait Suci berdiri sejumlah bangunan suci bagi Islam dan Yahudi, yaitu Masjid Al-Aqsa, Masjid Kubah Batu (Dome of the Rock), dan Tembok Ratapan (bagi Yahudi).

Para pendukung sayap kanan Israel memang sudah lama mendambakan kontrol penuh atas situs suci tersebut, seperti yang dilakukan gerakan Beyadenu.

Baca Juga: Kapal Pinisi Ditampilkan di Google Doodle, Berikut Fakta dan Filosofi Pembuatan Kapal Warisan UNESCO Ini

Bahkan ada rencana untuk menghapuskan otoritas Wakaf Islam, yang selama ini dikendalikan oleh kelompok Muslim.

Yordania diketahui merupakan pemegang otoritas wakaf tersebut, yang menjaga tempat-tempat suci Muslim dan Kristen.

Ibadah Muslim di tempat suci tersebut memang sudah sangat dibatasi sejak pecahnya perang pada 7 Oktober lalu.

Baca Juga: Diduga Depresi, Seorang ASN di Kota Cilegon Nekat Mengakhiri Hidupnya dengan Gantung Diri

Sholat Jumat yang biasanya menarik minat umat Muslim untuk beribadah ke Masjid Al-Aqsa, kini menyusut drastis akibat pembatasan itu.

Seperti diketahui, 7 Oktober menjadi hari paling berdarah bagi israel dan Palestina. Dimulai dengan serangan Hamas ke Israel, yang membunuh 1.200 warga Israel.

Hamas juga menculik 240 orang untuk dijadikan sandera, yang mana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian menuntut pembebasan penuh dan pengakhiran kekuasaan Hamas di Gaza.

Baca Juga: Lontarkan Candaan Adanya Bom di Bandara Internasional Juanda, POM Lanudal Juanda Amankan Seorang Penumpang

Israel pun kemudian melakukan pembalasan dengan pengeboman masif melalui udara ke Gaza dan pengerahan pasukan darat disertai kendaraan lapis baja saat wilayah itu dikunci.

Akibatnya kurang lebih 16.000 warga Gaza tewas dalam perang yang telah berlangsung selama dua bulan ini, serta jutaan lainnya terusir dari rumah mereka.***

 

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: The New Arab

Tags

Terkini

Terpopuler