Tiongkok Uji Coba Rudal Jarak Jauh DF 26, Tidak Mau Kalah, AS Luncurkan Minuteman III

6 Agustus 2020, 09:31 WIB
Rudal Balistik DF-26 milik China. /

ZONABANTEN.com - Ketegangan di Laut China Selatan masih berlanjut. Saat ini baik Amerika Serikat (AS) maupun Tiongkok mulai menguji coba kekuatan militer mereka terutama rudal balistik jarak jauh. 

Yang terbaru, Unit Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok mengonfirmasi telah meluncurkan dua rudal balistiknya jenis DF-26 dan DF-16.

Hal tersebut dilakukan pihak Tiongkok untuk membalas AS yang melakukan uji coba rudal balistik antar benua mereka, Minuteman III.

Dikutip dari laman South China Morning Post, DF-26 merupakan rudal dengan jangkauan jelajah 4.000 kilometer (2.500 mil) dan merupakan rudal balistik bersenjata konvensional pertama di Tiongkok.

Baca Juga: Naik Rp.6.000 Rekor Baru Harga Emas Antam LM Rp.1.054.000, Kamis 6 Agustus 2020

Dengan kemampuan jangkauannya, rudal balistik DF-26 diyakini dapat menghancurkan kapal-kapal induk milik Angkatan Laut Amerika (US Navy).

Selain itu, rudal tersebut berpotensi menghancurkan Pangkalan Militer Andersen di Guam, Samudra Pasifik yang diduduk oleh tentara AS. Rudal yang dijuluki 'Pembunuh Kapal Induk' tersebut diperkirakan akan membuat pihak militer AS menjadi semakin was-was.

Sedangkan untuk rudal balistik DF-16, hanya memiliki jarak tempuh yang pendek hingga menengah. Rudal ini dirancang untuk mencapai sasaran di Jepang, termasuk pangkalan militer AS yang berada di Okinawa. Komandan Brigade Unit Roket PLA Tiongkok, Liu Yang mengonfirmasi bahwa rudal tersebut disiapkan hanya untuk berjaga-jaga.

"Kami berada dalam kondisi berjaga-jaga untuk pertempuran, untuk memastikan tindakan kami cepat dan tepat," ujar Liu.

Sebelumnya pada Januari 2020 lalu, Unit Roket PLA juga sudah melangsungkan uji coba rudal nuklir bawah tanah.

Artikel ini telah dimuat sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Diprediksi akan Buat AS Cemas, Tiongkok Mulai Uji Coba Rudal Jarak Jauh 'Pembunuh Kapal Induk'

Baca Juga: Ledakan Besar di Beirut Lebanon, Pentagon Turun Tangan

Sementara itu, Komando Serangan Global Angkatan Udara AS (AFGSC), Kolonel Omar Colbert mengatakan bahwa peluncuran rudal balistik antar benua terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020 lalu.

Menurut Omar, rudal Minuteman III mereka tidak dilengkapi oleh senjata pada saat peluncurannnya.

Meski demikian, hulu ledak pada rudal balistik milik AS dapat diganti menjadi nuklir.

Pada Selasa, 4 Agustus 2020 lalu, rudal diluncurkan dari California dan terbang hingga jarak mencapai 6.000 kilometer.

Baca Juga: Konflik AS - Tiongkok di Laut China Selatan Berpotensi Perang Terbuka, Indonesia Diminta Waspada

Rudal tersebut kemudian menabrak teritorial AS yang tidak berpenghuni di Kepulauan Marshal yang berada di Samudra Pasifik.

Menurut sebuah laporan di Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, AS memiliki setidaknya 5.800 hulu ledak nuklir.

Jumlah tersebut merupakan total hulu ledak nuklir terbanyak dibandingkan dengan negara-negara lain.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler